'Toxic Positivity', Merusak Mental

P Suryo RP Suryo R - Minggu, 15 September 2019
'Toxic Positivity', Merusak Mental
Kenali toxic positivity yang bisa merusak mental (Foto: Pixabay/1388843)

MENJADI positif memang hal yang baik. Kamu harus berbuat baik pada semua orang dan menghindari perilaku jahat. Tetapi bagaimana jika ternyata lingkunganmu sendiri yang justru berbuat jahat kepadamu. Apakah kamu akan diam saja? Seringkali orang lupa kalau menghargai diri sendiri itu perlu. Jangan membalas mereka yang memperlakukanmu dengan tidak pantas. Kamu cukup keluar dan mencari linkungan baru.

Melansir dari drallisonanswer, kamu harus lebih peka dengan keadaan sekitar. Biasanya toxic positivity sering terjadi di tempat kerjamu. Orang-orang kantor terutama atasan sangat senang jika memiliki partner kerja yang terlalu baik dan mau disuruh-suruh. Toxic positivity juga bisa terjadi di lingkup pertemanan bahkan keluarga. Apakah kamu salah satu yang terkena dampaknya?


Baca Juga:

Cocok Jadi Teman Curhat, Ini 5 Zodiak yang Paling Peka dan Sensitif

1. Jangan overthinking!

gaul
Waspada itu boleh asal tidak berlebihan (Foto: Pixabay/DanaTentis)


Biasanya jika kamu pernah patah hati dalam hubungan percintaan, rasa trauma akan menyelimuti relung jiwa. Menjalin hubungan baru rasanya sulit. Bisa jadi kamu menjadi orang yang lebih waspada dari sebelumnya. Jika teman-temanmu menyuruhmu untuk tidak overthingking berarti toxic positivity sukses disampaikan. Kamu boleh kok merasa curiga dan waspada asal tidak berlebihan. Kalau ternyata pasanganmu terbukti selingkuh tetapi kamu malah menghiraukannya bagaimana? Kacau deh!

2. Mengalah Terus

positif
Hargai diri sendiri itu perlu (Foto: Pixabay/089photoshootings)


Kamu boleh bersikap baik. Tetapi harus tetap menghargai diri sendiri ya. Mengalah memang perlu dilakukan dalam kondisi tertentu tetapi kalau sampai hak-hakmu dirampas jangan mau diam saja. Mengalah pada yang lebih muda atau yang lebih tua demi kemajuan bersama memang sering dilakukan. Jangan malu untuk menyuarakan kepentinganmu juga ya.

Baca Juga:

Salah Pola Asuh, Hancurkan Anak

3. Harapan Palsu

positif
Tinggalkan lingkungan yang hanya memberikanmu harapan palsu (Foto: Pixabay/Fotorech)


Pernah bekerja di sebuah perusahaan tetapi tak kunjung naik jabatan? Padahal prestasimu cukup menjulang. Janji-janji untuk mendapatkan posisi lebih baik juga sering disampaikan oleh atasan. Orang-orang sekitarmu pasti menyarankan untuk tetap bertahan. Tetapi mau sampai kapan? Kamu perlu mengenal lebih dalam sistem kerja di kantor tersebut. Kalau ternyata banyak terjadi kecurangan lebih baik kamu mencari tempat kerja baru.


4. Semua Akan Baik-Baik Saja

positif
Semua tidak akan baik-baik saja jika kamu tidak berani bertindak (Foto: Pixabay/StockSnap)


Jangan anggap remeh saran “semua akan baik-baik saja”. Di beberapa masalah kamu tetap perlu menelusuri, mencari solusi, serta menyelesaikannya sampai tuntas. Semua memang akan baik-baik saja selama kamu bisa menemukan solusi terbaik. (mar)

Baca Juga:

Jika Sudah Merasakan 5 Hal Ini, Tandanya Kamu Butuh Liburan

#Tindakan Bodoh #Sugesti Positif #Perasaan Positif #Pernyataan Positif
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan