MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah mencatat sedikitnya ada dua orang pemudik tujuan Solo yang menolak dilakukan karantina. Kedua pemudik tersebut datang dari Surabaya, Jawa Timur dan Cirebon, Jawa Barat dengan naik kereta api.
Informasi dihimpun merahputih.com, kedua pemudik tersebut menumpang kereta api turun di Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah. Pemudik dari Cirebon sendirian. Sedangkan pemudik dari Surabaya bersama satu orang temannya. Satu orang mau dikarantina di Gedung Graha Wisata milik Pemkot Solo. Sedangkan satu orang menolak dan memilih kembali ke tempat perantauan.
Baca Juga:
Jelang Penerapan PSBB di Jakarta, Wartawan Balkoters Beri Bantuan Alat Kesehatan
"Ya benar, tadi ada dua orang pemudik dari Cirebon dan Surabaya yang tidak mau dikarantina Pemkot Solo," ujar Wali Kota Solo FX Hadi Rudyamo, Kamis (9/4).
Rudy menegaskan tidak lagi memberikan toleransi bagi pemudik untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. Hal itu dilakukan setelah ia menerima laporan dari RT/RW ada pemudik yang seharusnya menjalani karantina mandiri dirumah selama 14 hari dan berstatus orang dalam pemantauan (ODP) justru keluyuran.
"ODP yang keluyuran itu langsung dijemput paksa babinsa dibawa ke lokasi karantina (Gedung Graha Wisata) milik Pemkot Solo," kata dia.

Rudy mengatakan kedua pemudik yang menolak dikarantina dan memilih kembali ke tempat perantauan dikawal petugas. Pemkot Solo memastikan mereka kembali ke tempat perantauan.
"Semua pemudik yang masuk karantina dicek kesehatannya terlebih dulu di antaranya diambil sampel darah. Kalau ODP tidak ada gejala kita karantina di Gedung Graha Wisata. Kalau ada gejala, ditempatkan di Dalem Joyokusuman," kata dia.
Baca Juga:
Kemenlu Rilis Jumlah WNI yang Positif COVID-19 di Luar Negeri
Rudy mengapresiasi kepedulian warga dalam mengawasi warganya yang berpergian ke luar kota untuk dilakukan karantina mandiri. Ia mencontohkan ada satu keluarga habis pulang menghadiri acara pernikahan di Sumatera langsung diantar warga ke tempat karantina.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Solo Ahyani mengatakan, total ada 70 orang yang masuk di tempat karantina milik Pemkot Solo khusus bagi pemudik. Dari jumpah tersebut, ada tiga ODP mempunyai gejala Covid-19.
"Semua pemudik yang dikarantina kami kategorikan ODP. Semua pemudik harus dikarantina sesuai aturan Wali Kota Solo dalam mencegah penularan virus corona," pungkasnya. (Ism)
Baca Juga: