Tolak Intoleransi, Barisan Solidaritas Masyarakat Solo Demo di Kawasan Gladak

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 30 Agustus 2020
Tolak Intoleransi, Barisan Solidaritas Masyarakat Solo Demo di Kawasan Gladak
Massa Barisan Solidaritas Masyarakat Solo untuk Indonesia Damai menggelar demo, Minggu (30/8). (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Massa yang tergabung dalam Barisan Solidaritas Masyarakat Solo untuk Indonesia Damai menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Bundaran Gladak Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (30/8).

Aksi tersebut menolak segala bentuk kegaduhan dan kepentingan yang dapat memperburuk citra Kota Solo sebagai Kota Wisata Budaya Jawa. Aksi itu diawali dengan longmarch dari kawasan Ngarsopuro sampai Bundaran Gladak.

Baca Juga:

Agar Intoleransi di Cikarang Tak Berulang, Pemerintah Harus Jamin Kebebasan Beribadah

Massa aksi juga membawan sejumlah spanduk dan poster diantaranya "Tolak Intoleransi di Solo"; "Solo Damai dan Berbudaya"; "Rakyat Solo Cinta NKRI", dan lainnya. Massa aksi juga memakai konstum tokoh pewayangan hingga reog Ponorogo beserta singa barongannya.

Korlap aksi Bima Sakti Kusumo Putro mengatakan, sebagai warga Solo, menginginkan kedamaian dan kondusifitas. Segala bentuk tindakan intoleransi tidak dibenarkan warga Solo.

"Kami menginginkan Solo yang ayem tentram, penuh kerukunan dan kebersamaan agar masyarakat bisa bekerja dan hidup tenang," ujar Kusumo.

Massa Barisan Solidaritas Masyarakat Solo untuk Indonesia Damai menggelar demo, Minggu (30/8). (MP/Ismail)
Massa Barisan Solidaritas Masyarakat Solo untuk Indonesia Damai menggelar demo, Minggu (30/8). (MP/Ismail)

Melalui aksi ini, kata dia, pihaknya sepakat menjaga harga diri kota dengan segenap jiwa raga untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pihaknya juga menegaskan warga Solo asli menghormati dan menghargai segala perbedaan, baik suku, agama dan ras dalam kebhinekaan.

“Kami warga Kota Solo asli adalah warga yang cinta damai, saling menghargai dan menghormati segala jenis perbedaan, rukun dan berbudaya," tutur dia.

Baca Juga:

Proses Hukum Terhadap Pelaku Intoleransi di Solo Dinilai Tak Tegas

Ia menegaskan, dalam situasi COVID-19, banyak seniman di Solo kesulitan menemukan kembali pekerjaannya. Dengan kondisi itu, jangan sampai ada pihak yang memperkeruh suasana Solo.

"Kami mengajak warga Solo untuk bersatu-padu, bahu-membahu bersama membantu pemerintah mengatasi pandemi COVID-19," tutup dia. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga:

Setara Ragukan Komitmen Jokowi Tegakkan HAM dan Berantas Intoleransi

#Kota Solo #Kasus Intoleransi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan