Tolak Bansos Sembako, Wagub DKI: Hanya Untungkan Pengusaha
MerahPutih.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengaku, tidak setuju dengan bantuan sosial COVID-19 berbentuk sembako, karena hal itu riskan adanya penyelewengan dana.
Riza pun bersyukur Pemerintah Pusat kini sudah mengganti bansos dengan uang tunai. Dengan begitu, warga bisa menggunakan bantuan tersebut untuk membeli segala macam kebutuhan pokok.
Baca Juga
"Alhamdulillah pemerintah pusat ternyata punya pemikiran yang sama diubah namun namanya diubah bantuan sosial tunai," ujar Riza dalam diskusi virtual 'Balkoters Talks', Rabu (10/3).
Politikus Gerindra ini menilai jika bansos sosial tunai (BST) lebih baik dibandingkan dengan memberikan sembako kepada warga yang terdampak COVID-19.
Pasalnya, ia berpendapat, bansos dalam bentuk sembako berpotensi akan menguntungkan pengusaha. Sembako itu dibeli pemilik modal pada grosir-grosir besar sehingga yang diuntungkan pabrik, dan distributor.
"Karena dulu kan itu ada diambil keuntungan pengusaha, diambil keuntungan distributor untuk pabrik dan sebagainya, jadi nilainya jauh dari 300 ribu," tutur Riza.
Lebih lanjut, kata dia, uang yang dibelikan untuk sembako, maka hanya akan beredar pada kelompok tertentu saja, tidak menggerakan ekonomi secara luas.
"Kalau sekarang dengan uang, langkah yang pertama kita yang menerima membeli sembako di sekitar rumah, warung-warung, pasar, maka ini menggerakan ekononi," jelas dia.
Menurut Riza, keuntungan program BST bukan hanya pada penerima, tapi juga UMKM di sekitarnya. BST ini menggerakkan ekonomi warga, pasalnya peredaran uang merata di seluruh wilayah.
"Jumlah uangnya kalau dulu kan 5 paket sembako pasti di situ berkurang, tidak Rp300 ribu, sekalipun kita membayar Rp300 ribu, kenapa berkurang?," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga