TNI Waspadai Orang yang Mengaku Jadi Korban Penyerangan Polsek Ciracas

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 03 September 2020
TNI Waspadai Orang yang Mengaku Jadi Korban Penyerangan Polsek Ciracas
Markas Kepolisian Sektor Ciracas diserang oleh sekelompok orang oknut TNI, Sabtu. (Antara)

Merahputih.com - TNI AD akan melakukan pembuktian terhadap laporan warga yang mengaku korban tindakan anarkis sekelompok oknum prajurit di malam penyerangan Polsek Ciracas.

Pembuktian dilakukan untuk mencegah adanya warga yang mengaku-ngaku korban penyerangan, padahal tidak, demi mendapat uang ganti rugi.

"Jadi tadi saya sampaikan, kita buka pengaduan itu sampai besok (Jumat, 4 September 2020). tapi tidak menutup kemungkinan kalau ada korban-korban susulan," kata Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman di Markas Puspom AD, Jalan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (3/9).

Baca Juga:

Begini Nasib Kru ANTV dan Dua Anggota Polri Korban Penyerangan Polsek Ciracas

Dudung menuturkan warga yang mengaku terkena imbas tindakan anarkis sekelompok oknum prajurit itu tak serta merta diproses ganti ruginya.

Dudung menjelaskan sesaat setelah penyerangan Polsek Ciracas, personel Kodam Jaya telah menyisir lokasi yang menjadi rute perjalanan kelompok oknum tersebut mulai dari Arundina Cibubur hingga Polsek Ciracas dan sekitarnya.

"Jadi tidak serta merta melaporkan begitu saja. karena setelah kejadian, kami dari Kodam Jaya itu langsung menyisir siapa korban-korbannya, terutama korban-korban materiil yang kacanya pecah dan sebagainya," jelas Dudung.

Dia mengatakan pihaknya memahami siapa saja yang menjadi korban perusakan oknum prajurit TNI sedari awal usai penyerangan. Dudung tak menutup kemungkinan adanya korban lain yang meninggalkan lokasi kejadian.

"Sehingga kami ketahui dari awal siapa yang menjadi korban. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga yang di jalan kemudian kena pukul dan sebagainya, kemudian mereka pergi," ucap dia.

Suasana setelah penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, (29/8/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.
Suasana setelah penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, (29/8/2020). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.

Pangdam juga memastikan tak ada peristiwa bentrokan antara prajurit TNI dengan personel kepolisian di malam penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur. Polisi yang terluka akibat insiden itu disebut terkena imbas tindakan anarkis oknum TNI.

"Sebetulnya saat kerusuhan itu tidak ada bentrok TNI dengan Polri," kata Dudung.

Dudung memastikan TNI-Polri di wilayah Ibu Kota masih solid. Dudung kemudian menjelaskan kerusakan pos polisi di malam penyerangan Polsek Ciracas adalah dampak dari kerusuhan yang dilakukan prajuritnya.

"Jadi TNI dan Polri di wilayah Jakarta ini masih solid. Tidak ada bentrok. Pos polisi yang kemarin dirusak itu sebagai dampak dari kerusuhan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab yang mendapatkan informasi yang salah," jelas Dudung.

Baca Juga:

DPR Apresiasi Ketegasan Jenderal Andika Perkasa Soal Perusakan Mapolsek Ciracas

Dia memberi contoh lain, yaitu rusaknya gerobak pedagang nasi goreng dan bakso saat penyerangan berlangsung. Para pedagang, sebut Dudung, juga terkena imbas tindak anarkis para oknum prajurit.

"Salah satu contohnya juga pedagang, pedagang jual nasi goreng, penjual bakso. Dia kan tidak bentrok dengan TNI, tapi jadi kena dampaknya," ucap Dudung. (Knu)

#Polsek Ciracas
Bagikan
Bagikan