TNI Beberkan Strategi Pertahanan Cegah Laju Pertambahan Virus Corona

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 29 April 2020
TNI Beberkan Strategi Pertahanan Cegah Laju Pertambahan Virus Corona
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka bersama para tukang becak dan unawisma di Makassar, Selasa (28/4/2020). ANTARA Foto/ HO/Pendam Hasanuddin

MerahPutih.com - Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi yakin sistem pertahanan rakyat semesta bisa mengatasi penyebaran pandemi virus corona. Menurut Sisriadi, sitem itu tinggal digalakkan dan diberdayakan.

"Ini modal untuk atasi COVID-19," kata Sisriadi dalam diskusi bertema "Mewujudkan Sinergi Berbagai Komponen Bangsa dalam Menghadapi Wabah Covid-19" di Jakarta, Selasa (28/4).

Baca Juga:

Pemprov DKI Klaim Telah Beri Layanan Kesehatan Jiwa Terhadap 1.730 Orang

Sisriadi menjelaskan, dalam setiap kebijakan pertahanan negara, TNI selalu memakai sistem tersebut.

Sistem itu mengajak dan mendorong setiap masyarakat terlibat. Ketelibatan seluruh masyarakat melahirkan pertahanan semesta yang tidak bisa dikalahkan oleh bangsa lain.

"Ketika semua sudah bersatu, maka masalah yang dihadapi bisa mudah," ujar jenderal bintang dua ini.

Dalam situasi sekarang, semua masyarkat harus terlibat dengan caranya dalam menghadapi COVID-19.

Cara yang sederhana adalah tidak bepergian atau selalu berada di rumah masing-masing agar mata rantai COVID-19 bisa terhenti. Kemudian selalu memakai masker dan menjaga jarak.

Menurutnya, bentuk pertahanan semesta adalah salah satu contoh sinergi seluruh masyarakat. Dalam sistem itu, semangat kerja sama dan gotong-royong ditampilkan.

Prajurit TNI bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menghadapi COVID-19 seperti aparat kepolisian, tokoh masyarakat, organisasi massa (ormas), tokoh agama, pemerintah daerah, pesantren, dan sebagainya.

"COVID-19 ini tidak bisa diatasi sendiri. Tidak bisa juga andalkan satu negara juga. Harus sinergi dengan semua, baik dalam negeri maupun dengan negara-negara lain," tutur dia.

Persiapan yang dilakukan oleh TNI, kata jenderal bintang dua ini, TNI menyiapkan 109 rumah sakit TNI di tiga matra, baik darat, laut maupun udara.

"Sekarang dimulai peningkatan kapasitas kesehatan itu. Dan TNI telah mengajukan peningkatan anggaran di TNI dan Kemhan dengan meminta persetujuan dari anggota DPR," katanya.

Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi saat menjadi narasumber Webinar bertema "Mewujudkan Sinergi Berbagai Komponen Bangsa dalam Menghadapi Wabah COVID-19", di Jakarta, Selasa (28/4/2020). (ANTARA/Syaiful Hakim)
Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi saat menjadi narasumber Webinar bertema "Mewujudkan Sinergi Berbagai Komponen Bangsa dalam Menghadapi Wabah COVID-19", di Jakarta, Selasa (28/4/2020). (ANTARA/Syaiful Hakim)

Menurut dia, kondisi terburuk di bidang keamanan masalah pandemi COVID-19 ini tak semata-mata masalah kesehatan, tetapi ada masalah ekonomi.

"Ketika masalah ekonomi yang menyentuh masyarakat pada akar rumput, ini berkaitan erat dengan masalah perut. Ketika masalah perut, maka bisa menjadi penyulut masalah keamanan yang lebih besar," ujar Alumni AKABRI 1986 ini.

TNI sudah membuat rencana kontijensi, kemungkinan terburuk dibidang keamanan masyarakat.

"Kita juga menyiapkan pasukan untuk menghadapi gejolak sosial yang mungkin bisa berdampak ke arah anarkis. Sehingga dampak keamanan bisa diperkecil ketika lebih siap lebih awal," ucap Sisriadi.

Ia melihat kurva perkembangan Covid-19 di Indonesia memang ada sedikit laju penurunan penambahan jumlah kasus, tetapi pihaknya belum yakin akan terjadi penurunan karena saat ini masihh dalam jangka pendek.

"Kita masih harus siapkan kondisi terburuk yang bisa terjadi," kata Sisriadi.

Baca Juga:

Akademisi UGM Perkirakan Mudik Bisa Perpanjang Akhir Masa Pandemi Corona

Persiapan yang dilakukan oleh TNI, kata jenderal bintang dua ini, TNI menyiapkan 109 rumah sakit TNI di tiga matra, baik darat, laut maupun udara.

"Sekarang dimulai peningkatan kapasitas kesehatan itu. Dan TNI telah mengajukan peningkatan anggaran di TNI dan Kemhan dengan meminta persetujuan dari anggota DPR," katanya.

TNI sudah membuat rencana kontijengsi, kemungkinan terburuk dibidang keamanan masyarakat.

"Kita juga menyiapkan pasukan untuk menghadapi gejolak sosial yang mungkin bisa berdampak ke arah anarkis. Sehingga dampak keamanan bisa diperkecil ketika lebih siap lebih awal," ucap Sisriadi. (Knu)

Baca Juga:

213 Ribu Orang Lebih di Indonesia Masuk Katagori ODP

#Virus Corona #TNI
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan