Kesehatan
Anak Demam Santai Saja ya
BILA anak mengalami demam, jangan langsung panik. Kamu perlu tenang, agar bisa mengatasinya dengan baik.
Seperti yang dilansir dari laman Alodokter, demam merupakan sebuah kondisi peningkatan suhu tubuh yang merupakan sebuah gejala. Biasanya, demam didasari oleh suatu kondisi seperti infeksi.
Baca Juga:
Demam juga diyakini merupakan reaksi pertahanan tubuh pada berbagai hal. Kemungkinan, ketika anak demam akan merasa tidak nyaman. Tapi, tidak semua demam membahayakan, tergantung dari penyebab serta penanganannya.
Penyebab demam pun beragam. Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk mengetahui beragam penyebab demam agar tidak bingung mengatasinya.
Penyebab demam yang pertama yakni Imunisasi. Setelah imunisasi, bayi sering mengalami demam. Namun demam ini termasuk ringan dan tak selalu terjadi. Umumnya berlangsung singkat. Lalu, pelayanan kesehatan juga biasanya membekali orang tua dengan informasi serta obat pereda demam.
Penyebab demam kedua yakni tumbuh gigi. Saat anak tumbuh gigi, ada beberapa tanda. Mulai dari air liur yang lebih banyak dari biasanya, susah makan, rewel, dan demam yang lumayan tinggi. Selain itu, anak juga mungkin akan merasa nyeri lantaran gigi yang tumbuh.
Penyebab demam ketiga ialah pilek. Saat anak pilek bisa terjadi peningkatan suhu tubuh. Dibanding orang dewasa, bayi dan anak-anak biasanya lebih sering pilek.
Orang dewasa umumnya pilek 2-4 kali per tahun, sementara bayi hingga anak-anak usia pra-sekolah, biasanya mengalami pilek 8-10 kali per tahun. Sedangkan anak usia TK, biasanya mengalami pilek 12 kali dalam setahun.
Penyebab demam keempat yaitu flu yang disebabkan oleh infeksi. Karena itu, demam merupakan salah satu tanda anak terkena flu dengan gejala lainnya. Seperti lemas, tidak enak badan, batuk, sakit perut, hingga sakit tenggorokan. Umumnya suhu demam akibat flu cukup tinggi, bisa mencapai hingga lebih dari 38 derajat celcius.
Kemudian, penyebab kelima yakni sakit kepala. Pemicu sakit kepala yaitu kelelahan, kurangnya asupan makanan, stres, hingga infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Selain itu, sakit kepala tegang atau migran pun bisa dialami anak. Tapi, biasanya sakit kepala yang dialami oleh anak lebih singkat dibanding orang dewasa.
Intinya anak bisa dikatakan demam ketika suhu tubuhnya meningkat lebih dari 37,5 derajat celcius. Meski tidak selalu berbahaya, sebagai orang tua kamu tetap jangan meremehkan demam. Demam pada beberapa kasus bisa menjadi pertanda bahwa tubuh anak sedang mengalami sebuah kondisi yang perlu diwaspadai.
Ada demam yang membutuhkan perhatian khusus, seperti halnya demam pada anak yang berusia di bawah dua tahun, anak dengan riwayat kejang demam, demam tinggi diatas 39 derajat celcius, demam berulang lebih dari satu minggu, hingga demam yang disertai dengan penurunan kesadaran.
Beberapa cara penanganan yang tepat saat anak demam pertama yakni ukur suhunya. Periksalah suhu tubuh anak normal dengan termometer, bila berkisar antara 36,5-37,5 derajat celcius masih terbilang normal. Tapi, bila diatas itu, berarti sang anak mengalami demam.
Baca Juga:
Cara kedua yaitu cek gejala lainnya. Bila demam disertai lesu, sakit tenggorokan, sakit perut dan sakit saat buang air kecil, langsung periksa ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
Khususnya demam pada bayi berusia tiga bulan ke bawah, disarankan selalu diperiksakan ke dokter. Hal itu lantaran pada usia tersebut masih rentan terhadap berbagai penyakit.
Cara ketiga, yakni berikanlah obat serta perbanyak asupan cairan. Bila anak demam, berikan obat penurun demam. Obat yang bisa diberikan pada anak salah satunya paracetamol. Obat tersebut tergolong aman dikonsumsi oleh anak asalkan sesuai dosis. Sebaiknya, periksakan anak ke dokter, agar penyebab munculnya demam bisa segera di tangani.
Selain itu, kamu juga bisa membantunya dengan mengompres guna menambah kenyamanan anak. Jangan lupa juga untuk memperbanyak asupan cairan agar mengganti carian tubuh yang hilang ketika demam.
Untuk meredakan nyeri dan demam, paracetamol bisa diberikan saat timbul demam yang diakibatkan imunisasi, tumbuh gigi, flu, pilek, sakit kepala, sakit gigi, nyeri punggung, nyeri sendi, dan nyeri otot.
Agar obat tersebut bekerja secara efektif, penggunaan paracetamol yang benar yakni disesuaikan dengan berat badan serta usia. Biasanya paracetamol untuk anak disertai rasa buah yang digemari anak-anak agar memudahkan dalam pemberian obat. (ryn)
Baca Juga: