Kesehatan

Sampar PMK, Olah Daging dengan Benar

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 10 Juli 2022
Sampar PMK, Olah Daging dengan Benar
Tips mengolah daging kurban di Tengah Wabah PMK (Foto: pixabay/morianazzari)

PENYAKIT mulut dan kuku (PMK) tengah mewabah. Sampar ini menjangkiti hewan, termasuk hewan-hewan kurban seperti kerbau, domba, kambing, dan sapi. Hal itu menerbitkan kekhawatiran tersendiri di masyarakat, khususnya ketakutan saat mengolah daging ternak yang mungkin terkena wabah PMK.

Namun, masyarakat tidak perlu khawatir, sampar PMK pada ternak tidak membahayakan kesehatan manusia. Namun, produk segar dari hewan tertular PMK berpotensi menulari hewan yang rentan dan mencemari lingkungan, sehingga perlu perlakuan khusus.

Baca Juga:

Cara Memotong Daging Kambing Bisa Memengaruhi Tingkat Keempukan

Ada beberapa tips mengolah daging kurban agar aman dikonsumsi (foto: pixabay/blackwolfi)

Kementerian Pertanian RI memberikan beberapa tips dalam mengolah daging ternak di tengah wabah PMK. Beberapa tips ini bisa kamu lakukan agar daging kurban aman dikonsumsi.

Tips pertama yakni daging jangan dicuci dulu sebelum diolah. Apabila langsung diolah, rebus daging dalam air mendidih selama 30 menit. Namun, bila tidak langsung diolah, daging bersama kemasan disimpan terlebih dahulu pada suhu dingin (chiller) minimal 24 jam, kemudian disimpan pada suhu beku (freezer).

Selain itu, dalam memilih jeroan, juga pastikan memilih yang sudah direbus. Apabila jeroan masih mentah, rebus dahulu dalam air mendidih selama 30 menit sebelum disimpan di kulkas atau diolah. Selanjutnya, bekas kemasan daging dan jeroan jangan langsung dibuang. Rendamlah dahulu dengan disinfektan, pemutih pakaian, atau cuka dapur. Hal itu untuk mematikan kuman yang melekat dan mungkin menulari hewan lain di sekitar.

Menglah daging kurban di tengah wabah PMK butuh perlakuan khusus (Foto: pixabay/ipegasu)


Seperti dikabarkan Kulonprogokab.go.id, PMK merupakan penyakit hewan menular akut yang menyerang ternak sapi, kerbau, kambing, domba, kuda dan babi dengan tingkat penularan mencapai 90-100 persen. Sampar tersebut bisa menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi.

Baca juga:

Kenali Cara Mengolah dan Manfaat Daging Kambing Bagi Kesehatan

PMK disebabkan virus dengan genus Aphthovirus dari famili Picornaviridae. Gejala dari PMK bisa dikenali dengan adanya luka seperti sariawan pada rongga mulut pada gusi dan lidah, di sela-sela kuku kaki, dan di ambing susu hewan betina.

Selain itu, hewan yang terinfeksi biasanya akan mengalami demam dengan suhu 39-41 derajat celcius, keluar lendir berlebihan dari mulut, beberapa mengalami pincang, luka di kaki-kuku, sulit berdiri, gemetaran, napas cepat, dan produksi susu menurun drastis.

Diagnosis penyakit PMK bisa dilakukan dengan sampel jaringan dari vesikel (sariawan), sampel darah, dan sampel cairan kerongkongan. Diagnosis laboatorium juga bisa dilakukandi BBVet Wates, dengan metode ELISA.

Wabah PMK tidak bisa diobati. Meski demikian, penyakit ini bisa diredakan dengan pengobatan simptomatis untuk setiap gejala yang timbul. (Ryn)

Baca juga:

Tips Mengolah Daging Kambing Agar Cepat Empuk

#Kesehatan #Idul Adha #Daging #Hewan Kurban
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan