MENJADI sehat bukan hanya didapat dari olahraga saja, memilih makanan pun memengaruhi kondisi tubuh. Namun, banyak orang berpikir memasak makanan sehat itu sulit. Alhasil banyak lebih memilih membeli makanan jadi dibandingkan membuatnya sendiri di rumah.
Chef Normal Ismail pun membagikan sejumlah tips untuk memasak makanan sehat yang bisa diterapkan sehar-hari, mulai dari jenis makanan higga cara pengolahannya. Dengan begitu kamu bisa benar-benar memastikan makanan yang kamu konsumsi itu sehat dan tentunya bisa lebih irit.
Baca juga:
Pria lulusan Akademi Parwisata Indonesia tahun 2000 ini mengatakan mengubah gaya hidup dengan memasak menu sehat membutuhkan niat dan komitmen. Cara yang paling mudah untuk memasak makanan sehat ialah masakan khas Indonesia.
Dilansir dari Antara, Rabu (26/1), masakan Indonesia yang ditemui sehari-hari menurut Chef Norman banyak mencakup ragam berbasis healty food atau makanan sehat, mulai dari gado-gado, pepes ayam, pepes ikan, pepes tahu, lalapan, ikan panggang, dan sebagainya.

“Banyak sekali aneka masakan Indonesia. Cara masaknya, boleh pakai masakan western atau masakan Indonesia, itu sebetulnya basisnya adalah healty food tergantung dari bagaimana cara kita mengolahnya,” katanya dalam sesi workshop memasak bersama Tokopedia, di Modena Experience Center Suryo, Jakarta, Selasa (25/1).
Chef Norman melanjutkan, makanan sehat bukan sekadar rendah kalori dan lemak. Makanan sehat berarti bisa memenuhi kebutuhan asupan gizi harian setiap individu. Karena setiap orang mempunyai kebutuhan gizi berbeda dan tergantung penyakit yang diidap seseorang.
Baca juga:
5 Makanan Khas Indonesia yang Telah Memiliki Reputasi di Dunia
Usahakan untuk membuat kobinasi menu yang kaya serat, protein, karbohidrat, lemak dan seterusnya. Tren makanan sehat di Indonesia saat ini telah mengadopsi konsep “isi piringku” yang menggantikan konsep 4 sehat 5 sempurna.
“Setengah porsi dari piring itu adalah serat 3/4-nya adalah kacang-kacangan dan sayur-sayuran, serta 1/3-nya adalah buah-buahan. Kemudian yang di sebelah kirinya ada karbohidrat dan sumber protein,” kata pria kelahiran Sukabumi, 11 November 1974.

Ia juga mengatakan banyak orang memiliki persepsi keliru dengan memusuhi karbohidrat serta lemak. Padahal keduanya dibutuhkan untuk proses metabolisme di dalam tubuh dan pembakaran untuk energi. Ia menambahkan bahwa yang berbahaya adalah kandungan gula di dalam sumber karbohidrat seperti nasi.
“Kalau bisa asupan gula itu dibatasi. Kalaupun misalnya makan makanan karbohidrat, konsumsilah karbohidrat yang kompleks yang bukan karbohidrat olahan, seperti jagung, ubi, kacang-kacangan, dan sebagainya,” ujarnya. (Yni)
Baca juga: