GAJI bulanan yang sudah diterima biasanya digunakan untuk membeli beberapa kebutuhan atau membayar hutang. Meski begitu, kamu harus pintar-pintar mengatur gaji untuk mencapai keuangan yang sehat.
Perencana keuangan yang juga merupakan Lead Financial Trainer dari QM Financial Ligwina Hananto mengatakan, salah satu tips yang bisa dilakukan adalah menerapkan rumus 1-2-3-4.
"Secara umum, pengeluaran dapat dihitung dengan rumus cash flow 1-2-3-4 dari QM Financial, yaitu 10 persen minimal untuk menabung, 20 persen maksimal untuk gaya hidup, 30 persen maksimal untuk cicilan, dan 40-60 persen untuk (pengeluaran) rutin termasuk beramal," kata Ligwina, seperti dilansir ANTARA, Senin (1/5).
Meski begitu, ia menegaskan bahwa besaran tersebut bukan patokan pasti, melainkan hanya tolok ukur untuk mengukur kesehatan keuangan seseorang.
Baca juga:

Jika sudah berkeluarga atau menopang hidup keluarga besar, maka pos rutin bisa jadi mendominasi lebih dari tolok ukur tersebut. Selain itu, berbagai faktor personal lainnya juga dapat memengaruhi pengeluaran bulanan seseorang.
"Setiap orang akan memiliki pola pengeluaran masing-masing, sesuai dengan cara hidup masing-masing," imbuhnya.
Ligwina juga menekankan pentingnya mencatat pengeluaran agar bisa menemukan pola pengeluaran atau rekam jejak dana yang sudah dikeluarkan.
"Mencatat pengeluaran adalah kegiatan paling membosankan. Tapi, kegiatan ini penting. Lakukan catat pengeluaran satu hari, tiga hari, atau tujuh hari. Dengan begitu, bisa menemukan pola (keuangan) hari kerja versus akhir pekan dan tahu apa saja pos pengeluaran yang terjadi," jelasnya.
Baca juga:

Jangan lupa sisihkan untuk menabung. (Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)
Dengan gajian, lanjut Ligwina, sebagian orang menggunakan gaji untuk boros. Ada yang boros di bagian hutang, di bagian menopang hidup orang banyak, dan di gaya hidup. Dari semua itu, menurutnya, yang paling bisa segera disembuhkan adalah boros di pos gaya hidup, yaitu dengan membiasakan hidup sesuai kemampuan, bukan gengsi.
Saat menabung, Ligwina mengatakan hal tersebut dapat dilakukan dalam bentuk tabungan perbankan, produk investasi, atau aset ril tergantung dengan tujuan finansial yang ingin dicapai.
"Untuk tujuan finansial jangka pendek di bawah satu tahun, sebaiknya menggunakan produk perbankan agar rendah risiko dan mudah dicairkan," tutupnya. (and)
Baca juga:
Corona Ganggu MotoGP, Valentino Rossi Cs Terancam tak Gajian