MerahPutih.com - Di tengah kewaspadaan beberapa negara terhadap kedatangan pelaku perjalanan dari Tiongkok, Indonesia justru sebaliknya menyambut pelancong dari Negeri Tirai Bambu tersebut.
Pemerintah Tiongkok per 8 Januari telah mengizinkan warganya untuk bepergian ke luar negeri. Sebelumnya selama hampir tiga tahun Tiongkok menerapkan kebijakan nol COVID-19.
Pemerintah Tiongkok menilai positif pemerintah Indonesia dalam menyambut wisatawan mancanegara yang berbahasa Mandarin menjelang Tahun Baru Imlek.
Baca Juga:
Indonesia - Timor Leste Bahas Zona Perdagangan Bebas
"Indonesia dan beberapa negara telah menyiagakan para stafnya yang bisa berbahasa Mandarin untuk membantu beberapa bidang pekerjaan terkait dengan pariwisata," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Rabu (11/1), dikutip Antara.
Menurut dia, sikap positif itu menunjukkan bahwa keramah-tamahan tuan rumah negara-negara sahabat dalam menyambut wisatawan Tiongkok dengan hangat dan bahagia agar negara-negara tersebut menjadi tujuan favorit.
"Sejumlah restoran Tiongkok di tempat-tempat wisata seperti Bali yang tutup sementara karena COVID-19 akan kembali buka secara bertahap," kata Wang dalam pengarahan pers rutin itu.
Demikian halnya dengan beberapa agen perjalanan wisata di Pulau Dewata itu, kata Wang, telah meluncurkan paket wisata Imlek untuk wisatawan Tiongkok.
"Akan ada berbagai upaya lagi untuk memudahkan wisatawan Tiongkok mencapai tempat-tempat wisata, termasuk dengan memperbanyak penerbangan langsung," ujarnya.
Baca Juga:
Menlu Retno Bakal Pimpin Kantor Utusan Khusus Myanmar
Pihaknya akan terus menyesuaikan langkah-langkah tanggap COVID-19 sesuai dengan perkembangan yang terjadi guna memastikan perjalanan lintas-batas yang aman, tanpa hambatan, dan berkontribusi terhadap solidaritas internasional dalam memerangi pandemi dan memulihkan perekonomian global.
"Kami juga mengingatkan para wisatawan Tiongkok untuk berhati-hati dan memantau kondisi kesehatannya agar perjalanan ke luar negeri lancar dan menyenangkan," kata Wang.
Otoritas Tiongkok sejak 8 Januari 2023 membebaskan warganya ke luar negeri untuk berbagai tujuan. Mulai tanggal tersebut, Tiongkok juga membebaskan para pelaku perjalanan internasional dari kewajiban karantina setibanya di negara tersebut.
Kebijakan tersebut merupakan bentuk pelonggaran setelah hampir tiga tahun Tiongkok menerapkan kebijakan nol kasus COVID-19 secara ketat sehingga warga setempat tidak bisa leluasa bepergian ke luar negeri.
Namun, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan anggota Uni Eropa menerapkan pembatasan kedatangan warga negara Tiongkok lantaran dinilai tidak transparan dalam melaporkan perkembangan terbaru COVID-19.
Tiongkok menuduh negara-negara tersebut bertindak diskriminatif. Tiongkok melancarkan aksi balasan terhadap Jepang dan Korsel dengan tidak memberikan visa kunjungan. (*)
Baca Juga:
Rusia Sebut Kiriman Senjata NATO Perpanjang Penderitaan Rakyat Ukraina