SETELAH sukses dengan 'membuat' matahari, kini Tiongkok siap membuat kejutan dan terobosan baru dengan membangun fasilitas penelitan bulan buatan. Dengan teknologi yang mumpuni, para peneliti mengklaim bisa menyimulasikan lingkungan gravitasi rendah.
Seperti dilansir USSFeed (18/1), Pembangunan fasilitas tersebut terinspirasi dari percobaan medan magnet untuk melayang. Medan magnet tersebut dibuat di dalam ruang eksperimen berdiameter 60 sentimeter untuk menciptakkan gaya nol gravitasi. Li Ruilin, seorang insinyur geoteknik di Universitas Pertambangan dan Teknologi Tiongkok, mengatakan beberapa eksperimen, seperti uji impak, hanya perlu beberapa detik di simulator. "Tapi yang lain, seperti pengujian creep, bisa memakan waktu beberapa hari," ujar Li.
BACA JUGA:
Nantinya, ruangan tersebut akan diisi batu dan debu untuk meniru permukaan bulan. Di masa depan, fasilitas tersebut diharapkan bisa digunakan untuk menguji teknologi di lingkungan gravitasi rendah dalam janga waktu yang lama. Dengan begitu, para peneliti bisa meminimalisasi kemungkinan masalah teknis yang mahal.

Diketahui, penelitian ini terinspirasi dari eksperimen Andre Geim, seorang fisikawan dari University of Manchester, Inggris. Ia berhasil memenangi Hadiah Nobel pada 2000 berkat eksperimen magnet yang mampu membuat seekor katak mengapung. Trik levitasi yang digunakan Geim dan di ruang bulan buatan itu berasal dari efek yang disebut levitasi diamagnetik. Demikian diungkap Live Science.
Para ilmuwan berencana menggunakan fasilitas itu untuk menguji teknologi di lingkungan gravitasi rendah yang berkepanjangan sebelum mengirimkan misi ke bulan, yang gravitasinya hanya seperenam dari Bumi.

Uji coba yang dilakukan di ruangan itu akan digunakan untuk menginformasikan misi eksplorasi bulan Tiongkok, Chang'e. Ini termasuk Chang'e 4, yang mendaratkan rover di sisi jauh bulan pada 2019, dan Chang'e 5, yang mengambil sampel batuan dari permukaan bulan 2020. Tiongkok juga telah menyatakan akan meneliti satelit bumi itu di kutub selatan Bulan pada 2029.(Rey)