Tingkat Produktivitas Tambak Tradisional Masih Rendah

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 25 Juni 2020
Tingkat Produktivitas Tambak Tradisional Masih Rendah
Lokasi Tambak Ikan. (Foto: KKP)

MerahPutih.com - Indonesia diklaim memiliki potensi budidaya yang belum dioptimalkan. Dari sebanyak 2 juta hektare luas tambak yang ada, baru 400.000 hektare tambak yang terkelola dengan baik. Sebagian besar tambak dikelola secara tradisional tengan tingkat produktivitas yang rendah.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja menyatakan, padahal kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan cukup tinggi mencapai sekitar 13 juta ton ikan/tahun dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia 260 juta, dengan dikalikan tingkat konsumsi ikan per tahun yang sekitar 53 kg/orang maka kita membutuhkan sekitar 13 juta ton ikan/tahun.

Ia mengatakan, angka tersebut belum ditambah dengan kebutuhan untuk produk olahan dan ekspor nasional. Saat ini kebutuhan tersebut dipenuhi dari sektor perikanan tangkap sebesar 7,5-8 juta ton/tahun, sementara sisanya harus dipenuhi dari sektor perikanan budidaya sekitar 6,5 juta ton.

Baca Juga:

Terdampak COVID-19, Ratusan Ribu WNI Telah Balik Kampung

KKP, kata ia, bakal terus meningkatkan produksi dengan mendorong para penyuluh perikanan untuk mengajak masyarakat berbudidaya ikan dengan memberi informasi pembentukan tambak, pakan, unsur pengganggu seperti hama dan penyakit, obat dan vaksin, proses produksi, kalkulasi ekonomi, hingga pascapanen.

"Penyuluh sebagai ASN mendapat tugas dari negara agar ketahanan pangan kita, terutama dari pemenuhan kebutuhan protein masyarakat ini bisa tercapai," ujarnya.

Baca Juga:

HBKB Diperluas, PSI Makin Yakin Bakal Muncul 'Klaster CFD'

#Produksi Ikan #KKP #Ekspor Ikan
Bagikan
Bagikan