Besarnya Peran Media Sosial Terhadap Jual-Beli Uang Kuno
MerahPutih Budaya - Peranan media sosial dalam menopang bisnis online, ternyata sangat memengaruhi penjualan uang kertas kuno. Bahkan, melalui itu pula, penyuka uang kertas kuno mulai beragam pemburunya.
"Kami menjaring di grup Facebook. Mulai bermunculan dari golongan muda yang mengoleksi uang kertas kuno," kata Henry Artajaya selaku kolektor uang kertas kuno kepada merahputih.com di sebuah toko Depok Town Square, Depok, Selasa (22/3).
Dengan mudahnya mendapatkan informasi terkait uang kuno, sontak memberikan sedikit jembatan bagi para pemula untuk mendapatkan uang kuno yang diinginkan.
Menanggapi ihwal demikian, Joko Tianto selaku penjual uang kuno yang juga kolektor mengatakan pembeli di tokonya sudah lumayan banyak dengan pelbagai golongan. Seperti yang dijelaskan oleh Henry Artajaya, peminatnya pun sekarang sudah merambah hingga anak-anak.
Sebagian koleksi koin kuno milik Henry Artajaya yang ditawarkan kepada para kolektor (Foto: MP/Noer Ardiansyah)
"Anak-anak SD dan SMP pun banyak. Mereka didukung oleh orang tuanya. Kemarin ada anak SD kelas VI dan orang tuanya dari Pasar Minggu ke toko. Oleh orang tuanya, si anak disuruh milih uang yang menjadi kesukaannya," papar Joko.
Meski demikian, Joko juga mengatakan kalau untuk kolektor tetap masih didominasi oleh mereka yang sudah mapan dalam kehidupannya.
Selain peranan media sosial, tambah Joko, semakin meningkatnya pembeli juga dipengaruhi oleh beberapa pertemuan para kolektor. "Setahun bisa empat kali bertemu. Biasanya dalam lelang uang kuno, pameran, dan bazar. Tempat diselenggarakannya pun di mall, museum, dan lain sebagainya," tambahnya.
Semakin meningkatnya pembeli, Joko berharap ke depannya segala macam uang kuno yang belum ditemukan akan segera ada dan kolektor pemula bisa bertahan seperti dirinya serta beberapa kolektor senior lainnya.(ard)
BACA JUGA: