Tim Uber Indonesia Lampaui Ekspektasi Meski Gagal ke Semifinal

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 12 Mei 2022
Tim Uber Indonesia Lampaui Ekspektasi Meski Gagal ke Semifinal
Bilqis Prasista. Foto: PBSI

MerahPutih.com - Tim bulutangkis putri Indonesia belum berhasil maju ke semifinal Piala Uber 2022 setelah dikalahkan Tiongkok di perempatfinal.

Bertanding di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (12/5), pasukan pelatnas Cipayung harus menyerah 0-3 dari Tiongkok. Meskipun sudah berjuang keras, tim Uber Indonesia belum berhasil mengatasi kekuatan tim Negeri Tirai Bambu yang merupakan juara Grup B.

Baca Juga

Indonesia Tersingkir dari Piala Uber

Komang Ayu Cahya Dewi yang turun di laga pembuka belum mampu menggoyahkan dominasi peraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei. Komang pun kalah dengan skor 12-12, 11-21.

Indonesia jadi tertinggal 0-2 setelah Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi gagal menjungkalkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan. Lewat laga dua gim, Ana/Tiwi menyerah kepada peraih perak Olimpiade Tokyo, dengan 19-21, 16-21

Di partai ketiga, Bilqis Prasista awalnya sudah sukses membuat kejutan dengan mencuri satu gim atas He Bing Jiao. Sayang karena tenaga dan fokusnya sudah menurun, dia akhirnya kalah dengan 21-19, 18-21, 7-21.

Komang Ayu Cahya Dewi
Komang Ayu Cahya Dewi. Foto: PBSI

Meskipun gagal ke empat besar, manajer tim Hendro Santoso menilai hasil ini sudah sangat baik dan bisa dikatakan telah melampaui target. Karena, awalnya para pemain pelapis ini tampil di Piala Uber hanya untuk mengukur kekuatan dan menambah pengalaman.

“Hasil ini sudah melampaui harapan. Pemain kita tak hanya bisa menambah pengalaman, tetapi juga mengejutkan. Prancis dan Jerman yang merupakan salah satu kekuatan Eropa, mampu dikalahkan masing-masing dengan 5-0 oleh pemain-pemain muda kita. Sebuah kebanggaan bisa kalahkan Prancis dan Jerman,” ucap Hendro dalam rilis PBSI di Jakarta, Kamis (12/5).

Baca Juga

Tim Uber Indonesia Dikalahkan Jepang di Partai Terakhir Penyisihan Grup A

Tak luput juga keberhasilan Bilqis Prasista yang mengalahkan tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi (Jepang). Lalu Komang Ayu Cahya Dewi juga mengatasi Yvonne Li (Jerman) yang menduduki peringkat atas dunia, menunjukkan ada potensi besar pada atlet muda.

"Ke depan, para pemain muda ini layak diberi kesempatan tanding lebih besar untuk cepat matang. Jumlah kejuaraan internasional yang diikuti masih kurang sekali. Karenanya, mereka harus lebih banyak dikirim ke ajang internasional," ujarnya.

"Secara teknik dan semangat bertanding, pemain-pemain muda tidak kalah dari Jepang atau Tiongkok. Kekurangan mereka hanya pada aspek tenaga, pengalaman, dan kematangan," pungkas Hendro. (*)

Baca Juga

Tim Uber Indonesia Bertemu Tiongkok di Perempat Final Piala Uber

#Piala Uber #Piala Thomas #PBSI
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan