Tim SAR Kumpulkan 74 Kantong Jenazah Korban Kecelakaan Sriwijaya Air

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 12 Januari 2021
Tim SAR Kumpulkan 74 Kantong Jenazah Korban Kecelakaan Sriwijaya Air
Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp

MerahPutih.com - Tim SAR gabungan mengumpulkan 74 kantong jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Sedangkan, potongan besar material pesawat sebanyak 24 dan serpihan kecil sebanyak 16 kantong.

"Untuk body remains atau bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke DVI, dan untuk material pesawat kami serahkan kepada KNKT," kata Kabasarnas Marskal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito dalam keteranganya, Selasa (12/1).

Baca Juga

Dua Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Asal NTT Diduga Gunakan KTP Orang Lain

Tambahan signifikan temuan obyek pencarian itu diserahkan oleh Rigid Inflatable Boat (RIB) Basarnas sebanyak 28 kantong dan 1 kantong dari KRI Tjiptadi.

Seluruh obyek pencarian tersebut merupakan hasil kerja keras tim SAR gabungan, baik dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh Potensi SAR baik di permukaan maupun di dasar air.

Adapun jumlah personil yang terlibat dalam operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3.818 orang. Untuk alat utama (alut) yang digunakan meliputi 54 kapal, 18 Rigid Inflatable Boat (RIB), 3 helikopter, dan 33 ambulance.

Sementara rencana operasi pada Selasa (12/1) masih sama, yaitu SAR Unit (SRU) Udara tetap melaksanakan searching di 3 sektor.

"Seperti hari ini, SRU udara saat melaksanakan searching menemukan debris atau serpihan kecil badan pesawat di permukaan laut yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh SRU laut," jelas Bagus.

Helikopter EC 725 Caracal TNI AU terbang di atas KRI I Gusti Ngurah Rai-332 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021). . ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Helikopter EC 725 Caracal TNI AU terbang di atas KRI I Gusti Ngurah Rai-332 saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021). . ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

Sementara area permukaan dibagi dalam enam sektor. Perluasan area pencarian tersebut diperlukan mengingat sebagian serpihan pesawat maupun bagian tubuh korban hanyut terbawa arus. Lalu, SRU bawah laut, tetap melaksanakan penyelaman di area jatuhnya pesawat.

Operasi SAR pada malam hari juga tetap dilaksanakan dengan mengerahkan kapal-kapal yang dilengkapi peralatan underwater seperti Side Scan Sonar, Multibeam Echosounder (MBES), Ping Locator, dan Remotely Operated Vehicle (ROV).

Jika menemukan obyek pencarian, maka akan diberikan marking (tanda) berupakan koordinat dan visual. Kemudian, marking itu menjadi titik penyelaman tim gabungan penyelam untuk memastikan dan proses evakuasinya.

"Saya juga menginformasikan, untuk pencarian blackbox, Basarnas mendukung dan bekerja sama dengan KNKT masih melanjutkan pencariannya, dan malam ini kita melibatkan satu lagi KN Baruna Jaya dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)," terang Bagus.

Ia juga menyampaikan bahwa tim SAR gabungan masih terus bekerja mencari obyek pencarian dengan kekuatan penuh.

"Untuk itu, kami meminta doa dari seluruh masyarakat, agar operasi ini segera dapat kami selesaikan," pungkasnya. (Knu)

Baca Juga

Cara Tim Inafis Berhasil Identifikasi Jenazah Sriwijaya Air Okky Bisma

#Sriwijaya Air #Basarnas
Bagikan
Bagikan