Tim Ahok-Djarot Temukan Tindakan Intimidasi di Beberapa TPS

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 19 April 2017
Tim Ahok-Djarot Temukan Tindakan Intimidasi di Beberapa TPS
Konferensi pers yang diadakan oleh tim pemenangan Ahok-Djarot di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (19/4). (MP/Ponco Sulaksono)

Tim Pemenangan pasangan nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menemukan berbagai intimidasi yang diterima oleh pemilih pasangan nomor urut dua di sejumlah TPS.

Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Martin Manurung mengatakan bahwa dalam laporan yang masuk terjadi intimidasi di Duren Sawit pada pukul 11.30, kemudian di TPS 3 Pela Mampang Prapatan, lalu di TPS 56 saksi Basuki-Djarot diusir dan diancam untuk tidak memilih Ahok.

"Kemudian di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading dengan format Tamasya Al Maidah. Lalu TPS 15 RW 03, Perumahan Green Garden, di mana ada 6 orang yang mengaku relawan paslon nomor 3 berada di TPS memakai atribut dan juga memengaruhi pemilih," kata Martin di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (19/4).

Martin melanjutkan bahwa di Kelurahan Petojo Selatan juga memiliki modus yang sama, yakni pendukung paslon nomor tiga di TPS memengaruhi pemilih untuk tidak memilih Ahok.

Kemudian, lanjutnya, di Jalan Menteng Raya banyak atribut paslon nomor 3, dan di TPS 16 Jalan Lontar Atas dengan modus yang sama.

"Saya kira yang cukup mengganggu di TPS 70 di komplek Kosambi. Karena kami menerima video pemilih Ahok-Djarot diancam dengan kekerasan verbal sehingga membuat tidak kondusif dan warga takut untuk memberikan suara," kata Martin.

Di tempat yang sama, relawan Badja, Emmy Hafild mengatakan bahwa intimidasi dan keadaan yang mencekam sudah terjadi dan dihebohkan sejak beberapa hari terakhir dengan adanya Tasmaya Al Maidah.

"Saya kira, polisi sudah berhasil mencegah suapaya itu tidak terjadi secara massif. Namun, tadi pagi di Cakung masyarakat sampai tidak berani datang ke TPS. Ini terjadi karena RT atau RW-nya mendukung paslon lawan kami," tandasnya.

Menurut Emmy, intimidasi yang dilakukan pendukung Anies-Sandi karena tidak netralnya petugas KPPS. Emmy menilai, petugas KPPS di lokasi intimidasi sangat jelas mempersulit pendukung Ahok-Djarot untuk memilih.

"Kelihatan KPPS tidak netral. Intimidasi itu hanya terjadi pada pendukung kami, tidak terjadi pada pendukung paslon 3," tegas Emmy. (Pon)

Baca berita terkait Pilgub DKI Jakarta lainnya di: Tak Ada Tamasya Al Maidah Di TPS Anies Baswedan

#Pasangan Ahok-Djarot #Anies Baswedan-Sandiaga Uno #Tamasya Al Maidah
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan