Tiga Penyebab Rendahnya Minat Baca Buku di Indonesia

Andrew FrancoisAndrew Francois - Jumat, 30 Desember 2022
Tiga Penyebab Rendahnya Minat Baca Buku di Indonesia
Padahal membaca buku membawa banyak manfaat. (Foto: Unsplash/Matias North)

ORANG Indonesia ternyata menghabiskan waktu di internet selama 9 jam per hari. Demikian penelitian Ericsson Consumer Lab, The Future Urban Reality. Sementara laporan UNESCO menyatakan bahwa minat baca masyarakat Indonesia tidak mencapai 0,1 persen.

Padahal UNESCO telah menetapkan standar durasi membaca buku yang baik untuk dilakukan masyarakat seluruh dunia. Menurut UNESCO, masyarakat setidaknya meluangkan waktu untuk membaca buku sekitar 4-6 jam per hari.

Mengapa minat baca masyarakat Indonesia masih rendah? Aplikasi buku nonfiksi Nexpage berupaya mengumpulkan kemungkinan penyebabnya, seperti dilaporkan ANTARA, Rabu (28/12).

1. Kurangnya Aksesibilitas Terhadap Buku

Buku masih sulit diakses bagi mereka yang berada di lokasi terpencil. (Foto: Unsplash/Kimberly Farmer)

Walaupun orang-orang di kota memiliki akses ke perpustakaan dan buku-buku, ini mungkin tidak berlaku untuk kota-kota dan desa-desa yang lebih terpencil. Beberapa lokasi terpencil memang memiliki perpustakaan keliling, tapi penawaran dan pilihan buku mereka sering kali perlu ditingkatkan.

Baca juga:

Upaya Tingkatkan Minat Baca Generasi Muda dengan Pendekatan Populer

2. Kurangnya Variasi Konten dan Judul yang Menarik

Banyak buku berjudul dan isi membosankan. (Foto: Unsplash/Tom Hermans)

Banyaknya buku lokal yang mengadopsi gaya nan lebih formal dan penyampaian gaya kuliah, membuat membaca menjadi hobi yang sangat serius. Banyak judul nonfiksi juga termasuk dalam kategori 'buku teks', sehingga terkesan berat, akademis, dan monoton. Persepsi negatif ini berasal dari minat baca, khususnya judul-judul nonfiksi.

3. Tingginya Biaya Buku Terjemahan

Buku asing dibanderol cukup mahal. (Foto: Unsplash/Sean Benesh)

Meski ada banyak variasi ditemukan dalam judul-judul asing, hanya beberapa yang nyaman dibaca dalam bahasa Inggris. Buku-buku asing yang diterjemahkan juga mahal dan hanya tersedia untuk kalangan tertentu sehingga kurang diterima secara luas.

Padahal membaca buku membawa begitu banyak manfaat bagi mereka yang melakukannya. Manfaat paling sederhana, adalah kamu dapat menambah wawasan tentang berbagai macam hal. Sekaligus mengetahui informasi apa saja, baik tentang budaya, ekonomi, sosial, politik, maupun berbagai aspek kehidupan.

Baca juga:

Tingkatkan Baca Anak dengan Metode Read Aloud

Manfaat lainnya, membaca dapat meningkatkan fungsi otak. Berdasarkan riset, membaca buku dapat mengaktifkan sebuah jejaring sirkuit kompleks di dalam otak, yang merangsang kerja otak menjadi lebih baik, aktif, dan mencegah penurunan daya ingat. Ini dapat membantu dan melatih seseorang dalam berpikir kritis dan analitis pula.

Membaca buku rupanya juga dapat membantu mengurangi stres dan kemungkinan penyakit berbahaya lainnya. Sebab stres dapat memicu berbagai penyakit lain. Seperti diungkapkan Journal of College Teaching and Learning, membaca buku setidaknya 30 menit sehari dapat membantu tekanan darah, frekuensi detak jantung, dan perasaan stres. Dengan membaca, potensi stres dan penyakit lain dapat diredam.

Masih ada begitu banyak manfaat membaca buku lainnya yang bakal kamu rasakan tanpa sadar. Coba untuk memilih buku yang topiknya kamu suka, pilih waktu yang tepat, dan tentukan teknik membaca yang sesuai denganmu. Lakukan berulang. Lama kelamaan kamu bakal terbiasa dengan rutinitas itu. (waf)

Baca juga:

Minat Baca Kita Menurun, Inilah 5 Alasan Tepat untuk Mulai Membanca Komik

#Minat Baca
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.
Bagikan