MerahPutih.com - Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 masih dua tahun lagi, namun sejumlah elite parpol sudah mulai melakukan safari politik.
Pertemuan antar ketua umum parpol bisa menghasilkan koalisi seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digawangi Partai Golkar, PAN, dan PPP. Ada Koalisi Semut Merah yang digagas oleh PKS, serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang diinisasi oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca Juga
Kepala Peneliti Litbang Sin Po Syahrial Mayus menuturkan, melihat komposisi koalisi yang sudah dibangun oleh beberapa partai, ia memprediksi ada tiga parpol yang kemungkinan bisa usung calon presiden dari internal partai. Ketiganya adalah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Golkar.
"Gerindra dan Golkar hanya memerlukan satu teman koalisi dengan parpol-parpol berkursi di DPR RI untuk bisa mendapatkan tiket pencapresan, kecuali dengan PPP," kata Syahrial dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/6).
Untuk Partai NasDem dan PKB yang memiliki 10 persen kursi DPR RI, lanjut dia, jika tidak berkoalisi di antara keduanya atau tidak dengan PDI Perjuangan, Gerindra, dan Golkar, partai itu membutuhkan minimal tiga koalisi parpol.
Sejauh ini, ada sembilan nama capres yang mulai muncul ke permukaan dari kader internal sembilan parpol berkursi di DPR RI.
Mereka di antaranya para ketua umum parpol masing-masing Gerindra akan mengusung Prabowo Subianto, Golkar akan mengusung Airlangga Hartarto, PKB akan mengusung Muhaimin Iskandar, Partai Demokrat akan mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan PAN akan mengusung Zulkifli Hasan.
Baca Juga
Megawati Ancam Pecat Kader yang Bermanuver Politik Jelang Pilpres 2024
Sementara itu, PDI Perjuangan tidak mengusung ketum parpolnya, Megawati Soekarnoputri, karena akan mendorong Puan Maharani. Sisanya, seperti Partai NasDem, PKS, dan PPP belum menyodorkan nama internal kadernya sendiri untuk posisi capres.
Di antara nama tokoh-tokoh di atas, saat ini hanya nama Prabowo Subianto yang memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi.
Dengan posisi Partai Gerindra yang hanya membutuhkan satu teman koalisi, menurut dia, untuk bisa mendapatkan tiket pencapresan, kecuali dengan PPP, ditambah dengan tingkat elektabilitas Prabowo Subianto yang saat ini masih di posisi teratas."Bisa disimpulkan bahwa Partai Gerindra memiliki peluang paling besar untuk mencalonkan kader internalnya sendiri dalam posisi sebagai calon presiden," ujarnyaIa menilai Prabowo mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam kancah politik nasional. Rasanya tidak cukup rumit untuk mencari satu teman koalisi di antara delapan parpol berkursi di DPR RI.
Sementara itu, Sin Po juga merilis hasil survei pilihan parpol masyarakat Indonesia seandainya Pileg untuk DPR RI dilakukan hari ini adalah PDI Perjuangan sebesar 21,8 persen, Partai Gerindra sebesar 12,3 persen, Partai Golkar 10,6 persen, Partai Demokrat sebesar 9,2 persen, PKB sebesar 8,2 persen, dan PKS sebesar 6,3 persen. Sementara itu, yang tidak tahu/tidak jawab/rahasia atau belum memutuskan sebesar 20,3 persen.
Pengumpulan data survei dalam rentang waktu 20 Mei 2022—3 Juni 2022 dengan 1.200 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95,0 persen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka langsung dengan responden menggunakan kuesioner. (*)
Baca Juga
Belum Tentukan Siapa Figur di Pilpres, PKS Fokus Perjuangkan PT 0 Persen