MerahPutih.com - Sabtu malam 13 November 2021 langit Cilacap Jawa Tengah merah membara di tengah guyuran hujan lebat. Tim pemadam berjuang menjinakkan api yang melahap Kilang minyak PT Pertamina Refinery Unit IV Cilacap. Prahara yang sama terjadi sekitar lima bulan lalu.
Hanya dalam waktu setahun, kilang milik Pertamina satu-satunya di Tanah Air yang memproduksi aspal dan base oil itu dua kali mengalami kebakaran. Kebakaran kilang pertama terjadi pada Jumat malam 11 Juni lalu. Padahal, kilang berkapasitas pengolahan 270 ribu barel per hari itu memilki nilai strategis memasok 44 persen kebutuhan bahan bakar minyak nasional dan 75 persen kebutuhan bahan bakar di pulau Jawa.
Baca Juga
Satu Tangki Kilang Cilacap Terbakar Berisi Produksi Pertalite
Tercatat ada sejumlah kemiripan dalam prahara berulang yang melanda Kilang Minyak Cilacap IV ini. Jam kejadian hampir berdekatan dan kebakaran sama-sama terjadi malam hari. Lima bulan lalu, api mulai menjalar Jumat (11/6) malam, sekitar pukul 19.45 WIB. Sebanyak 50 lebih petugas pemadamam kebakaran diterjunkan untuk menjinakan api yang membakar tangki T39 berisi benzene bahan dasar pembuatan produk petrochemical kala itu.
Untuk kasus kebakaran terbaru Kilang Cilacap masih terjadi di sekitaran pukul 19.00 WIB, atau jam 7 malam. Bedanya hanya 25 menit. Sekretaris Perusahaan Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya dalam keterangan resminya menyatakan api mulai menjalar sekitar pukul 19.20 WIB. Namun, tangki yang terbakar kali ini bukan berisi benzene. "Pukul 19.20 WIB terjadi di sebuah tanki berisi produk Pertalite," ungkap Ifki. Tangki pertalie sendiri berada di unit area kilang 36 T201.

Tak hanya jam waktu kejadian yang hampir sama, kedua kebakaran itu sama-sama berlangsung saat hujan deras dan sambaran petir melanda Kota Cilacap. Pertamina awalnya menduga kebakaran Kilang Minyak Cilacap Juni lalu karena tersambar petir saat hujan deras. Hasil investigasi lanjutan ditemukan adanya korosi tangki kilang, meskipun ditegaskan petir tetap sebagai penyebab utama kebakaran kilang.
Baru lima bulan berlalu, kebakaran kali kedua ini juga berlangsung saat Kota Cilacap diguyur hujan lebat. "Saat kebakaran itu terjadi, hujannya sangat lebat. Selang beberapa menit kemudian, aliran listrik padam sehingga kondisi menjadi gelap gulita," ungkap Andi, warga Kelurahan Donan, Kabupaten Cilacap, dilansir dari Antara, Sabtu (13/11).
Baca Juga
Ada satu lagi kesamaan dua kebakaran kilang yang terjadi dalam selang beberapa bulan ini berdasarkan keterangan warga Cilacap. Saksi mata pada kejadiaan Juni lalu mendengar beberapa kali bunyi ledakan saat kejadian. Bunyi ledakan serupa juga diungkapkan warga dalam kebakaran kilang terbaru.
Berdasarkan laporan masyarakat, kebakaran diawali dengan suara ledakan yang diikuti kobaran api yang menjulang ke udara. "Tadi pas anak saya keluar rumah, sempat mendengar suara aneh yang mungkin berasal dari ledakan yang diredam oleh hujan," ungkap Andi.
Dari video yang beredar di media sosial Sabtu malam, lokasi kebakaran berada di daerah Banjaran, Kelurahan Donan, tidak jauh dari pintu gerbang masuk utama kilang minyak Pertamina RU IV Cilacap.
Hingga saat ini, Pertamina memang masih belum bisa memastikan penyebab kebakaran terbaru Kilang Cilacap. Namun, mereka memastikan pasokan BBM dan elpiji kepada masyarakat dalam kondisi aman dan tidak mengalami gangguan akibat kebakaran kilang yang kedua kalinya dalam setahun ini. (Asp)
Baca Juga: