MerahPutih.com - Badan Usaha Milik Negara, PT Pelni (Persero)menyiapkan tiga unit kapal perintis melayani masyarakat wilayah terpencil, terluar, tertinggal, dan perbatasan (3TP) di Nusa Tenggara Timur.
Tiga kapal itu menyinggahi 31 pelabuhan yang memang sulit dijangkau oleh kapal-kapal penumpang lainnya yang sering beroperasi di NTT.
Baca Juga:
Kolaborasi Dekranasda, Desainer, dan Pelajar Angkat Busana NTT di JFW 2023
Tiga kapal tersebut adalah KM Sabuk Nusantara 90, KM Sabuk Nusantara 67, dan KM Sabuk Nusantara 108 dengan rata-rata ukuran kapal 1.200 gross ton (GT).
KM Sabuk Nusantara 90 memiliki rute pelayaran Kupang, Pulau Ndao, Pulau Sabu, Pulau Raijua, Ende, Pulau Ende, Waiwole, Waingapu, dan Mamboro.
Untuk KM Sabuk Nusantara 67 melayani Kupang, Naikliu, Wini, Lirang, Ilwaki, Kisar, Romang, Leti, Lakor, Luang P Kelapa, Sermara (Elo), Tepa, Kroing, dan Saumlaki.
Sementara, untuk KM Sabuk Nusantara 108 rutenya Kupang, Naikliu, Mananga, Lewoleba, Balauring, Baranusa, Kalabahi, dan Atapupu.
Sejumlah dermaga yang disinggahi itu berada di pulau-pulau terluar, seperti Sabu, Ndao serta beberapa pulau lainnya.
"Total semua kapal perintis yang homebase di Kupang, ada tiga unit saat ini," kata Manajer Komunikasi Pelni Ditto Pappilanda di Desa Menangga, Kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu (2/11).
Ditto menjelaskan, untuk harga tiket, ujar Ditto, sangat terjangkau, yang mana jika dihitung dari Kupang-Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, harganya hanya Rp 18.600 per orang. Sementara harga tertingginya adalah Kupang-Atapupu dengan harga Rp 31.100 per orang.
Secara nasional selama 2022 ini, Pelni ditugaskan melayani 44 trayek kapal perintis di seluruh Indonesia. Dengan total 283 pelabuhan yang dilayani di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga:
Lahan Sorgum Dikembangkan Hingga 154 Ribu Hektare di NTT