MerahPutih.com - Penambahan kasus positif COVID-19 tak kunjung berhenti.
Kasus harian COVID-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir atau sampai pada pukul 12.00 WIB dilaporkan bertambah 395.
Dengan ini, maka total kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 6.046.467.
Penambahan hari ini menurun dibandingkan tiga hari terakhir yakni Selasa (26/4) sebanyak 576, Rabu (27/4) sebanyak 617, dan Kamis (27/4) sebanyak 412.
Baca Juga:
Vaksinasi Tembus 400 Juta, 1.171 Orang Sembuh dari COVID-19 dalam Sehari
Kasus aktif mengalami penurunan signifikan yakni sebanyak 200, sehingga total kasus aktif saat ini adalah 8.165.
Kasus aktif adalah jumlah pasien positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Kasus sembuh dilaporkan bertambah 572, sehingga total sebanyak 5.882.062.
Sedangkan kasus meninggal bertambah 23 menjadi total 156.240. Penambahan 23 kasus meninggal hari ini lebih banyak dibandingkan kemarin yang hanya 18.
Sementara jumlah orang yang diperiksa hari ini sebanyak 71.873 dan positivity rate harian mencapai 0.55 persen.
Jumlah ini menurun dibandingkan kemarin sebanyak 80.969 dengan positivity rate mencapai 0.51 persen.
Sedangkan untuk uji spesimen sebanyak 97.885 dengan positivity rate 0,72 persen.
Selain kasus positif, Kemenkes juga mencatat ada 2.440 orang yang berstatus suspek.
Jumlah ini turun jika dibandingkan dengan Rabu (27/4), yakni 3.382 suspek dan Kamis sebanyak 3.289 orang.
Baca Juga:
Satgas COVID-19 Akui Vaksinasi Masih Belum Merata Jelang Lebaran
Sekadar informasi, dibolehkannya mudik Lebaran oleh pemerintah tentunya menjadi kabar bahagia bagi masyarakat.
Terlebih, berdasarkan data pemerintah, kini angka kasus harian COVID-19 terbilang rendah dan bahkan kasus aktif sudah berada di bawah 20 ribuan.
Kendati demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap mewanti-wanti masyarakat Indonesia agar tetap waspada.
Jokowi mengatakan, transisi dari pandemi COVID-19 menuju endemi tetap harus dilakukan secara hati-hati.
"Pemerintah tidak ingin seperti negara-negara lain yang langsung melakukan kebijakan melepas masker," katanya beberapa waktu lalu.
Jokowi mengatakan, Indonesia harus bercermin dengan pengalaman yang lalu-lalu.
"Kita memiliki sejumlah pengalaman saat menghadapi lonjakan kasus COVID-19 varian Delta maupun Omicron," ungkapnya.
Berdasarkan pengalaman itu, pemerintah tidak akan tergesa-gesa dalam memutuskan kebijakan terkait transisi pandemi COVID-19 menuju endemi. (Knu)
Baca Juga:
617 Orang Positif COVID-19 dalam Sehari, Waspada Gelombang Baru Pascamudik