AGAKNYA pria mendapatkan banyak tekanan terhadap Mr.P mereka. Banyak ekspektasi bermunculan tentang Mr.P yang membuat pria melakukan berbagai cara untuk mewujudkannya. Namun, apakah ekspektasi tersebut realistis?
Ekspektasi-ekspektasi tentang Mr. P ini amat mustahil terjadi. Alhasil, ekspektasi tersebut bisa mengganggu kehidupan percintaan dan menimbulkan kecemasan dalam bercinta. Pria jadi merasa tidak bisa memuaskan pasangan lantaran tidak percaya dengan keadaan Mr.P.
Baca Juga:
Mengutip askmen, ada tiga ekspektasi mustahil terhadap Mr.P. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir apabila Mr.P tidak bisa seperti ini, misalnya:
1. Memiliki Mr.P besar

Pertama dan terpenting, pria memiliki harapan yang tidak realistis tentang ukuran Mr.P. Hal ini dikarenakan pemikiran yang beredar di masyarakat bahwa memuaskan perempuan harus bermodalkan Mr.P besar. Belum lagi penggambaran artis pria di film dewasa selalu memiliki Mr.P besar.
"Pria mulai mendapatkan pengalaman yang tidak realistis di usia muda ketika mereka menonton film dewasa,” kata Fabian Prado, salah satu pendiri dan CMO Pure for Men.
Menurut Prado, karena film dewasa banyak orang menghubungkan maskulinitas dengan ukuran Mr.P. Lebih maskulin berarti memiliki Mr.P besar. Padahal, ukuran Mr.P artis pria di film dewasa tidak realistis.
"Tapi kenyataannya adalah ukuran Mr.P rata-rata adalah 5,1 (12,9 cm) hingga 5,5 inci (13,9 cm) bukan 8 inci (20,3 cm) lebih yang kita semua lihat di film dewasa," tegas Prado.
Alih-alih berfokus pada ukuran lebih baik kamu memikirkan cara agar Mr.P mampu bertahan lama ketika penetrasi. Durasi ketahanan Mr.P mencapai ejakulasi lebih penting ketimbang ukuran.
2. Mengeluarkan banyak semen ketika ejakulasi

Cairan semen berlimpah ketika ejakulasi tidak menandakan pria perkasa atau seksi. Sebenarnya volume semen yang dikeluarkan pria ketika ejakulasi amat relatif. Banyak faktor yang memengaruhinya semisal berat badan, berapa lama tidak ejakulasi dan tentu saja usia.
Baca Juga:
Menurut Dr. Koushik Shaw, MD, dari Austin Urology Institute usia pria amat memengaruhi volume semen yang keluar ketika ejakulasi. Ketika pria menginjak masa remaja, fungsi ejakulasi baru dimulai. Kemudian, fungsi ejakulasi maksimum terjadi pada usia 20-30 tahun.
"Setelah itu, fungsi ejakulasi secara bertahap berkurang seiring bertambahnya usia, terkadang dengan sedikit cairan ejakulasi di usia selanjutnya. Kekuatan dan volume keduanya berkurang seiring waktu," ujar Shaw.
3. Mr.P dapat bertahan lama saat penetrasi
Lagi-lagi film dewasa memberikan ekspektasi yang tidak realistis bagi pria. Mr.P tidak mungkin bisa bertahan hingga satu jam ketika melakukan penetrasi. Sebenarnya durasi bercinta setiap orang tidak selama itu.
"Sebuah penelitian di Journal of Sexual Medicine mengamati rata-rata lama waktu kebanyakan pasangan cenderung melakukan hubungan seks penetratif. Jumlah menit yang biasanya dihabiskan orang untuk bercinta? Di bawah sepuluh," ujar Pendidik Seks Kenneth Play.
Selain itu, Play juga menyatakan penetrasi bukanlah puncak seks. Ini berarti, durasi ketahanan Mr.P tidak selalu yang terpenting dalam bercinta. Asalkan kedua belah pihak sama-sama mencapai orgasme, maka tidak masalah berapapun durasinya. (ikh)
Baca Juga: