MerahPutih.com - Sebanyak 610.632 ton beras di penggilingan 24 provinsi Indonesia tersedia dan siap untuk diserap oleh Bulog guna memenuhi stok beras baik Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun komersil.
Koordinator Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Batara Siagian mengatakan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan telah melayangkan surat resmi ke Direktur Utama Perum Bulog mengenai data beras berikut lokasinya secara terperinci.
Baca Juga:
Pj DKI 1 Sebut Cianjur Punya Andil Besar Pasok Beras Berkualitas Bagi Jakarta
Kementerian Pertanian menegaskan stok beras di beberapa wilayah masih sanggup memenuhi kebutuhan beras untuk gudang Bulog.
Penyampaian informasi mengenai stok beras ini merupakan hasil dari kesimpulan Rapat Dengar Pendapat antara Kementan, Badan Pangan Nasional, dan BUMN Pangan bersama Komisi IV DPR RI pada 23 November 2022.
"Hal ini tentu sebagai komitmen kami meyakinkan data BPS tidak ada keraguan sesungguhnya, karena faktanya di lapangan beras ada. Namun tentu dengan variasi harga tergantung lokasi," katanya.
Batara berharap Bulog dapat segera menyerap beras tersebut, dan tidak perlu melakukan importasi beras karena petani lokal masih sangat mampu memenuhi kebutuhan gudang Bulog.
"Dibandingkan produksi secara nasional, sebenarnya kebutuhan gudang cadangan beras Bulog sangat kecil. Tidak mungkin tidak dapat terpenuhi," katanya.
Ia menegaskan, saat ini pun petani sedang berproduksi, dan bulan Februari-Maret stok akan melimpah.
"Kami mohon masa panen raya bisa dimaksimalkan penyerapan,” katanya.
Sebagai informasi, sesuai hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI beberapa waktu lalu Kementan diberikan waktu memvalidasi data lapangan, dan besaran stok beras yang ada di Indonesia.
Baca Juga:
Beras Asal Sulawesi dan NTB Akan Guyur 153 Pasar di Jakarta