FILM Disney Frozen telah berhasil menjadi film animasi terbesar kedua dalam sejarah. Namun, The Super Mario Bros. Movie dari Universal telah berhasil meraup pendapatan USD 1,3 miliar (Rp 19,3 triliun) di box office seluruh dunia. Angka tersebut cukup untuk menggeser petualangan Anna dan Elsa yang meraup USD 1,28 miliar atau Rp 19,04 triliun ke posisi tiga.
Mengutip Variety, Minggu (4/6), Frozen masih berkuasa dalam semua hal yang dihasilkan komputer. Sekuel Frozen II bahkan lebih besar dari film pertamanya dan berdiri sebagai film animasi terlaris sepanjang masa dengan USD 1,45 miliar (Rp 21,5 triliun).
Baca Juga:
Kolaborasi antara Universal, Illumination, dan Nintendo, The Super Mario Bros. Movie telah menghasilkan USD 566 juta (Rp8,4 triliun) di AS dan USD 733,9 juta (Rp 10,9 triliun) di luar AS. Sejauh ini, ini adalah film pertama dan satu-satunya film di tahun ini yang melewati tonggak sejarah USD 1 miliar (Rp 14,8 triliun).

Ketika The Super Mario Bros. Movie pertama kali tayang di bioskop pada tanggal 5 April, film tersebut menghasilkan USD 204 juta (Rp 3,03 triliun) yang menjulang tinggi dalam lima hari pertama peluncurannya. Dengan penjualan tiket tersebut, itu mendapatkan akhir pekan pembukaan terbesar tahun ini dan debut terbesar kedua untuk sebuah film animasi.
Baca Juga:
Bermain Bersama Mario Bros di Super Nintendo World Universal Studio Japan
Sejak debutnya, The Super Mario Bros. Movie jadi Film Animasi Terlaris kedua dengan pendapatan kotor tertinggi di AS dan global di tahun 2023, serta adaptasi video game paling sukses sepanjang masa. Ini juga merupakan film terbesar dari Illumination yang memproduksi berbagai film animasi besar seperti Despicable Me dan spin-off Minion, Sing, serta The Grinch.
Aaron Horvath dan Michael Jelenic menyutradarai The Super Mario Bros. Movie, yang bercertia tentang tukang ledeng berbasis di Brooklyn, Mario dan Luigi. Mereka sedang dalam pencarian mistis melalui Kerajaan Jamur saat bersiap untuk menghentikan Bowser.
Tahun 2019, The Lion King sebenarnya menghasilkan USD 1,65 miliar (Rp 24,5 triliun) yang mengejutkan, secara teknis dihasilkan oleh komputer, tetapi studio telah mengkategorikan film tersebut sebagai live-action. Dengan demikian, film tersebut tidak mendapat tempat di daftar teratas film animasi terlaris sepanjang masa. (kna)
Baca Juga:
Trailer Kedua ’Super Mario Bros’ Tampilkan Lebih Banyak Unsur Game