Teknologi

The Line, Kota Linear Sepanjang 170 KM di Arab Saudi

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 28 Desember 2021
The Line, Kota Linear Sepanjang 170 KM di Arab Saudi
The Line proyek ambisius Pangeran Mohammed Bin Salman. (Foto: Daily Sabah)

PADA awal tahun 2021, Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, meluncurkan konsep pengembangan perkotaan futuristik yang disebut The Line. Konsep yang merupakan kota linier sepanjang 170 km tanpa jalan mobil.

Pangeran Mohammed Bin Salman menggambarkan kota pintar masa depan sebagai respons langsung terhadap tantangan peradaban. Seperti kepadatan penduduk, polusi, kemacetan lalu lintas, dan infrastruktur yang ketinggalan zaman.

Baca Juga:

Kenali Tips Memakai Smart Key System yang Baik dan Benar

Kota ini menghubungkan pantai Laut Merah dengan pegunungan dan lembah di barat laut Arab Saudi. The Line akan didukung oleh Artificial Intelligence (AI), yang terus-menerus mempelajari cara-cara prediktif untuk membuat hidup lebih mudah bagi penduduk dan bisnis lokal. Kota ini akan didukung oleh energi bersih 100%. kemudian membuat sistem transportasi kecepatan tinggi bawah tanah, bukan dengan jalan dan mobil.

“Mengapa kita harus mengorbankan alam demi pembangunan? Mengapa tujuh juta orang harus mati setiap tahun karena polusi? Mengapa kita harus kehilangan satu juta orang setiap tahun karena kecelakaan lalu lintas? Dan mengapa kita harus menerima menyia-nyiakan waktu dalam hidup kita untuk bepergian?” tegas Pangeran Mohammed Bin Salman saat presentasi The Line.

Dia mengatakan bahwa kita perlu mengubah konsep kota konvensional menjadi kota futuristik. "Hari ini, sebagai Ketua Dewan Direksi NEOM, saya mempersembahkan THE LINE. Sebuah kota berpenduduk sejuta dengan panjang 170 km yang melestarikan 95 persen alam di dalam NEOM, dengan nol mobil, nol jalan, dan nol emisi karbon.”

Baca Juga:

Honda Hadirkan Mobil untuk Pasien Anak di Rumah Sakit

kota
Kota futuristik yang ramah lingkungan. (Foto: ZDNet)

Mobilitas ialah salah satu bagian besar dari pembangunan perkotaan yang futuristi. Semua layanan harian berada dalam jarak lima menit berjalan kaki dari setiap simpul di jalur. Perjalanan terpanjang dalam kota sepanjang 170 km diperkirakan memakan waktu tidak lebih dari 20 menit.

Sudah menjadi sifat alami dari komunitas manusia untuk tumbuh dan menyebar keluar. Jadi untuk menjaga kota ini akan membutuhkan banyak regulasi, yang bisa jadi sangat sulit untuk ditegakkan. Lalu soal transportasi, dengan teknologi saat ini tidak mampu memenuhi tuntutan The Line. Untuk mencapai salah satu ujung kota sepanjang 170 km dari yang lain dalam 20 menit akan membutuhkan kecepatan 318 mil/jam (512 km/jam).

Tidak dapat disangkal bahwa The Line adalah salah satu proyek infrastruktur paling menarik Jika terwujud akan menjadi lompatan besar pada peradaban manusia. Untuk mewujudkannya akan menjadi tantangan besar. Konstruksi sudah dimulai pada kuartal pertama tahun 2021. (jhn)

Baca Juga:

Elon Musk Akan Uji Coba Tanam Chip Pada Otak Manusia

#Teknologi #Kota Besar
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan