FILM The Batman baru saja mulai melebarkan sayap perilisannya ke luar negeri. Melalui ekspansi tersebut, Warner Bros berhasil mendapatkan penghasilan box office internasional sebesar USD 5,3 juta (Rp 76,2 Miliar) dalam dua hari dan hanya dari delapan negara. Batman versi Robert Pattinson yang disutradarai Matt Reeves pada Kamis (3/3) telah meluaskan ke 47 negara pasar dan 19 pasar lagi pada Jumat (4/3).
Melansir Deadline, Kamis (4/3), setelah memulai debutnya dengan meraup keuntungan sebesar USD 1,7 juta (Rp 24,4 Miliar) di Korea pada Selasa (1/3), membuatnya menjadi peluncuran film terbaik dari Warner Bros selama pandemi. Ini menjadi debut terbaik kedua untuk film Batman sejak The Dark Knight Rises, dan menjadi industri terbaik di Amerika Serikat (AS) untuk awal 2022 ini.
Baca Juga:
Peluncuran film itu berlanjut pada Rabu (2/3) dengan peluncuran di Prancis dan meraup USD 1,4 juta (Rp 20,1 Miliar). Pendapatan ini terus bertambah hingga USD 2,1 juta (Rp 30,2 Miliar) yang merupakan pembukaan terbaik di awal tahun ini dan awalan terbesar untuk film Warner Bros selama pandemi. Hasilnya The Batman berada di level yang sama dengan The Dark Knight, 42 persen di depan Dune, dan 72 persen di depan Aquaman.

Di Swedia, The Batman meraup USD 414 ribu (Rp 5,9 Miliar) saat perilisannya di hari Rabu (2/3), 28 persen lebih banyak dari perilisan The Dark Knight di sana dan dua kali lipat baik dari Dune.
Baca Juga:
Di Indonesia perilisan The Batman 91 persen lebih baik dari film Warner Bros lainnya di pangsa tanah air pada Rabu dengan USD 362 ribu (Rp 5,2 Miliar) untuk debut film Batman terbaik yang pernah ada, serta film terbaik Warner Bros selama pandemi.
Belgia menghasilkan USD 193 ribu (Rp 2,7 Miliar) dengan 42 persen penghasilan dari penayangan di format premium, atau studio yang lebih mewah. Hasilnya setara dengan debut The Dark Knight di sana dan 42 persen di atas Dune.
Angka-angka secara keseluruhan sangat menggembirakan terutama menjelang akhir pekan karena kita dapat mempertimbangkan untuk menjadi film yang akan ditonton di akhir pekan. Meski demikian, masih banyak faktor yang menyebabkan penundaan perluasan debut film tersebut, seperti kasus COVID-19 yang melonjak di sebagian wilayah Australia Barat dan di Australia timur tengah yang menghadapi banjir. (kna)
Baca Juga: