MELIHAT unggahan Instagram Story teman, kerap membuat iri dan kemudian membandingkan diri dengan mereka. "Duh, kapan ya gue bisa kayak mereka? Kapan ya bisa punya pacar dan malam mingguan?". Kebiasaan ini tanpa kamu sadari bisa merusak kesehatan mentalmu.
Pada 10 Oktober lalu, kita memeringati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dan menjadi momen yang tepat untuk menjaga kesehatan mental, terutama di era media sosial. Memang, media sosial memiliki manfaat untuk kehidupan sehari-hari, tetapi juga memiliki sisi negatif seperti menimbulkan kecemasan, ketakutan akan kehilangan, stres, cyberbullying, dan lain sebagainya.
Untuk mencegah hal-hal negatif tersebut, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan, seperti dilansir laman ANTARA, Rabu (12/10). Pertama, jangan oversharing di media sosial. Enggak semuanya harus kamu share dan orang lain ketahui aktivitasmu di media sosial. Oversharing atau berbagi secara berlebihan dapat membuatmu rentan terhadap kritikan orang lain, yang dapat memperburuk kecemasan.
Baca juga:

Alasan lainnya adalah untuk melindungi data pribadi dari orang asing. Misalnya, pengguna dapat secara tidak sengaja meninggalkan detail tiket penerbangan atau data lain seperti alamat pribadi pada foto liburan, yang memberikan kesempatan bagi para penipu beraksi.
Oversharing biasanya terjadi karena kita ingin terhubung dengan orang lain, terutama jika kita kesepian. Bisa juga karena kamu berasal dari keluarga yang terbiasa oversharing dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa oversharing meningkat seiring bertambahnya usia.
Kedua, pelajarilah cara menghadapi komentar yang ekstrem. Tak bisa dimungkiri, bahwa kamu bisa saja menghadapi orang-orang yang mengganggu atau membencimu jika mengunggah banyak konten di media sosial. Para ahli pun menyarankan untuk tidak menanggapi komentar buruk atau menyakitkan ke dalam hati. Selain itu, kamu juga bisa menghapi komentar negatif, melaporkan komentar tersebut, atau bahkan menonaktifkan komentar jika diperlukan.
Baca juga:

Salah satu langkah yang bisa kamu pertimbangkan juga adalah detoks dari media sosial selama beberapa waktu demi kesehatan mental. Memang rasanya sulit di awal-awal karena kamu sudah terbiasa membuka media sosial. Tapi jika itu dilakukan dari dalam hati dan komitmen, kamu pasti bisa melakukannya sehingga mampu berfokus pada diri sendiri.
Terakhir, jadikan akun media sosial sebagai akun pribadi. Untuk mengurangi risiko bertemu pembenci atau berbagai informasi sensitif, pertahanan yang baik adalah dengan meningkatkan tingkat privasi akun. Sehingga, menjadikan akun media sosialmu sebagai akun pribadi bisa jadi salah satu pilihan tepat.
Perlu dicatat juga bahwa setiap jejaring sosial memiliki pengaturan privasi yang berbeda, sehingga kamu harus meluangkan waktu untuk mempelajari dan memahami kebijakan-kebijakan yang berlaku. (and)
Baca juga:
Cara Move On Dari Kecanduan Media Sosial, Nomor 3 Solusi Terbaik!