OMICRON menjadi variant of concern sejak akhir November 2021 sampai sekarang. Virus yang dua sampai empat kali lebih menular daripada Delta ini semakin tersebar luas di Indonesia. Tercatat ada 1.600 kasus per 24 Januari 2021 menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr Siti Nadia Tarmizi.
Beberapa upaya sudah dilakukan, termasuk rapid tes antigen sebelum menyelenggarakan acara. Beberapa perusahaan juga menerapkan kapasitas maksimal 50 persen Work From Office (WFO) dan sisanya Work From Home (WFH).

Meski begitu, studi terbaru menunjukkan bahwa rapid tes antigen tidak akurat dalam mendeteksi COVID-19 varian omicron. Rapid tes antigen mendeteksi virus dari sampel air di hidung, sehingga dianggap tidak efektif mendeteksi omicron.
Baca Juga:
Varian Corona Omicron Miliki 50 Mutasi, Apa Dampaknya Bagi Tubuh?
Chief Science Officer di eMed, Dr Michael Mina mengatakan bahwa omicron dapat ditularkan jika sudah masuk ke tenggorokan dan air liur penderitanya. Maka dari itu, pengambilan sampel dari hidung tidak bisa mendeteksi omicron sejak dini. Untuk bisa mendeteksi omicron secara akurat, kamu bisa melakukan swab tes yang juga mengambil sampel air liur di tenggorokan.
Menurut penelitian yang dirilis oleh medRxiv, terbukti bahwa orang terinfeksi omicron lebih lama terdeteksi jika dicek melalui tes antigen dibandingkan tes PCR. Hasil antigen dari sampel hidung bisa saja negatif namun tetap ada kemungkinan masih memiliki virus omicron di dalam tubuhnya.
Baca juga:
Beberapa ahli menyarankan untuk melakukan tes antigen yang mengambil sampel di tenggorokan dulu sebelum sampel di hidung. Meski begitu, direkomendasikan untuk antigen tenggorokan dengan benar dan aman oleh tenaga profesional supaya tidak membahayakan pasien. Mina menganjurkan untuk melakukan pengujian dari sampel hidung dan tenggorokan untuk tes yang lebih efektif.

Menurut sebuah penelitian di Afrika Selatan yang dipublikasikan pada 24 Desember 2021, usap tenggorokan di laboratorium mampu mendeteksi semua varian omicron dan 71 persen varian delta. Di sisi lain, usap hidung menangkap 100 persen varian delta dan hanya 86 persen varian omicron. (shn)
Baca juga: