Terus Usut Dugaan Kebocoran Data BPJS, Polisi: Tergantung Kepentingannya

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 08 Juni 2021
Terus Usut Dugaan Kebocoran Data BPJS, Polisi: Tergantung Kepentingannya
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono. (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Merahputih.com - Polisi terus mengusut kasus kebocoran data pribadi penduduk Indonesia yang diperjualbelikan di forum online. Penyidik akan memanggil sejumlah pihak yang berkaitan dengan BPJS Kesehatan.

"Tergantung kepentingannya nanti kalau memang ada pihak-pihak yang penyidik yakini bisa memberikan informasi sehingga memperjelas permasalahan yang ada," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (8/6).

Penyidik masih bekerja memeriksa sejumlah pejabat BPJS Kesehatan dan vendor teknologi informasi. Dalam menangani kasus semacam ini, Polri tak bekerjsa sendirian tapi bekerjasama dengan Kominfo, BSSN, dan instansi terkait lainnya.

Baca Juga:

Dirut BPJS Kesehatan Bakal Diperiksa Buntut Kebocoran Ratusan Juta Data Nasabah

Sebelumnya, kabar kebocoran data peserta BPJS Kesehatan beredar melalui sejumlah akun media sosial Twitter.

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan investigasi terkait dugaan kebocoran data penduduk Indonesia dan diperjualbelikan dalam sebuah forum. Hasil investigasi menemukan sampel data yang bocor diduga kuat berasal dari BPJS Kesehatan.

Ilustrasi keamanan siber (ANTARA/Shutterstock)
Ilustrasi keamanan siber (ANTARA/Shutterstock)

Dari investigasi itu juga ditemukan bahwa data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data.

Data tersebut dijual oleh akun bernama Kotz menjual data pribadi di Raid Forums. Akun Kotz sendiri merupakan pembeli dan penjual data pribadi atau reseller. Tidak hanya dari Indonesia, Kotz disebut menjual dan membeli data pribadi di negara lain melalu forum tersebut.

Baca Juga:

Kabareskrim Selidiki Kebocoran Data Pribadi Peserta BPJS Kesehatan

Kominfo telah mengajukan pemutusan akses terhadap tautan pengunduhan data tersebut untuk mencegah penyebaran data makin meluas. (Knu)

#BPJS #BPJS Kesehatan
Bagikan
Bagikan