MerahPutih.com- Jumlah tersangka kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi terus bertambah.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan perkembangan terbaru terkait kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi.
Baca Juga:
Kini sebanyak 117 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dari 81 kasus.
"Saat ini sedang berproses," kata Listyo dalam Rakor Lintas Sektoral Bidang Operasional Tahun 2022, Kamis (14/4).
Listyo menjelaskan antrean yang disebabkan kelangkaan solar kini semakin berkurang.
"Dan Alhamdulillah bahwa saat ini kita mulai lihat bahwa antrean terkait dengan kelangkaan solar sudah mulai berkurang," katanya.
Listyo mengatakan Polri bersama pemangku kepentingan lain bakal terus melakukan pengawasan hingga penindakan jika ditemukan adanya penyimpanan pada pendistribusian BBM.
Dia pun menyoroti soal adanya disparitas harga.
"Karena memang ada disparitas harga yang cukup tinggi, kebutuhan industri yang cukup tinggi, sehingga mereka berusaha untuk mengambil kebutuhan minyak dari SPBU," ujarnya.
Dalam paparannya, Listyo Sigit Prabowo menekankan tentang pengamanan dan pengawalan mudik 2022 dapat dilakukan secara maksimal.
Sehingga masyarakat bisa mudik tetapi laju kasus COVID-19 bisa terkendali.
Hal ini berkaca pada pengalaman dua tahun lalu, di saat mudik dibatasi namun angka kasus COVID-19 meningkat saat gelombang varian Delta dan Omicron melanda Indonesia.
Ia berharap, hal ini tidak terulang kembali sehingga, pelaksanaan vaksin penguat dengan target 50 persen menjelang Idul Fitri bisa direalisasikan, serta pendisiplinan protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi yang dioptimalkan.
Baca Juga:
Kapolri Sidak Lokasi Aksi, Cari Potensi Penyusup di Demo Mahasiswa
“Kita perlu waspada, harapan kita untuk (vaksin) penguat sampai 25 April bisa sampai 50 persen,” kata dia.
Ia juga menekankan soal ketersediaan sembako hingga BBM. Terkait ketersediaan BBM, berdasarkan hasil rapat bersama Kementerian BUMN dan direktur utama PT Pertamina, bahwa ketersediaan stok dan pasokan mencukup sampai waktu yang cukup panjang.
Hanya saja perlu pengawasan, karena adanya disparitas harga BBM khususnya solar bersubsidi dengan solar untuk industri, yang mengakibatkan pelaku industri mengambil solar subsidi di SPBU yang peruntukannya seharusnya untuk masyarakat.
Ia juga menyampaikan terkait pengaturan arus lalu-lintas saat mudik dan balik Lebaran 2022.
Beberapa strategi disiapkan di antaranya pengerahan personel, pendirian pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu.
Setiap pos juga disiapkan layanan untuk vaksinasi dalam rangka merealisasi target vaksinasi booster 50 persen.
Vaksinasi ini penting, kata dia, terutama untuk kalangan lansia, karena mudik tujuannya bertemu dengan sanak saudara, keluarga, orang tua. Sehingga vaksinasi penting untuk menekan fatalitas COVID-19.
“Upaya kita kejar, kunjungan mudik mengunjungi orang tua, saudara tertua, kemudian target vaksinasi lansia 70 persen menjadi target untuk menekan angka kefatalan,” kata dia.
Dalam mengantisipasi kemacetan, dia juga menyebutkan, jajarannya telah melakukan pemetaan terkait wilayah-wilayah rawan macet.
Di lokasi itu diterapkan strategi pengaturan agar tidak terjadi kemacetan yang dapat menghambat aktivitas masyarakat melaksanakan mudik.
Antara lain memberlakukan ganjil genap di jalan tol, dan jalur arteri (luar jalan tol).
Adanya pembatasan arus lalu lintas ini, dia meminta jajaran menyosialisasikan hal ini sehingga masyarakat dapat menyesuaikan jadwal keberangkatannya demi kelancaran perjalanan. (Knu)
Kapolri Sebut Bakal Tindak Tegas Pihak yang Tunggangi Demo Mahasiswa 11 April