Tertutup Kabut, Erupsi Gunung Semeru Sulit Teramati

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Desember 2020
Tertutup Kabut, Erupsi Gunung Semeru Sulit Teramati
Gunung Semeru. (Foto: Antara).

MerahPutih.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, pada level II atau waspada waluapun erupsi yang terjadi tidak terus menerus.

"Kolom erupsi tidak teramati karena umumnya tertutup kabut selama sepekan terakhir," kata Kepala Subbidang Mitigasi Gunungapi Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani, dikutip Antara, Selasa (15/12).

Baca Juga:

Polri Siagakan Ribuan Anggota DVI Hadapi Bencana Alam

Aktivitas Gunung Semeru selama 7-13 Desember 2020 masih fluktuatif, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, tinggi sekitar 100 meter dari puncak. Awan panas guguran dengan jarak luncur 1,5 hingga 3,5 kilometer dari puncak, arah luncuran ke arah tenggara (Besuk Kobokan).

Seismograf juga merekam sebanyak 128 kali gempa letusan, 2 kali gempa awan panas guguran, 92 kali gempa guguran, 45 kali gempa embusan, 25 kali tremor harmonik, 1 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, 19 kali gempa tektonik jauh, dan 10 kali gempa getaran banjir.

Berdasarkan laporan pos pantau, aktivitas Gunung Semeru periode pengamatan Selasa (15 Desember 2020) pukul 00.00 - 06.00 WIB secara visual Gunung kabut dan asap kawah tidak teramati.

Gunung Semeru. (Foto: Antara).
Gunung Semeru. (Foto: Antara).

Untuk aktivitas kegempaan tercatat letusan sebanyak empat kali, guguran sebanyak dua kali, embusan sebanyak satu kali, dan tremor harmonik sebanyak empat kali.

PVMBG tetap mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Selain itu, masyarakat diimbau menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi dan perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan. (*)

Baca Juga:

Pemprov DKI Belum Tentu Terapkan Belajar Secara Tatap Muka Tahun Depan

#Bencana Alam #Gunung Semeru #Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru #Gunung Meletus
Bagikan
Bagikan