MerahPutih.com - Dunia pariwisata kembali terusik aksi teror jaringan terorisme yang terjadi beberap waktu terakhir. Hal ini pun dinilai akan membuat pikiran pemerintah terbelah.
Pasalnya disatu sisi perhatian pemerintah saat ini masih sedang fokus menata ekonomi dan pariwisata nasional disaat pandemi COVID-19 mulai mereda. Disisi lain, jaringan terorisme internasional kembali beraksi di tanah air.
Baca Juga:
Demi Pariwisata, 2 Juta Warga Bali Harus Sudah Divaksin di Tengah Tahun
Pengamat pariwisata, Taufan Rahmadi mengingatkan kembali pentingnya rasa aman menyiapkan recovery pariwisata nasional pasca pandemi COVID-19.
"Saya mengingatkan jajaran kepolisian negara meningkatkan keamanan wilayah. Khususnya di titik-titik destinasi wisata. Menurutnya, tidak cukup dengan menerjunkan polisi pariwisata," kata Taufan dalam keterangan tertulis, Jumat, (2/4).
Taufan berharap, faktor keamanan ini, lebih ditingkatkan dari biasanya. Dalih utamanya, sektor pariwisata menjadi satu dari sumber terbesar pendapatan negara.
"Terlepas menjadi sumber utama pendapatan negara, sektor pariwisata menjadi kian penting mengingat rusaknya pariwisata dapat memberi efek negatif sektor lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak," papar Taufan.
Taufan juga menilai, pemegang otoritas keamanan tanah air diharapkan kian kreatif menemukan formula lebih jitu dan berkolaborasi dengan semua stakeholder, termasuk pelaku pariwisata di selruh wilayah. "Menyiapkan langkah preventif untuk memberi rasa aman kalangan wisatawan," tutur Taufan.

Taufan memberikan contoh tentang pentingnya kamera pantau atau CCTV. CCTV harus ditingkatkan secara kuantitas. Terlebih di lima destinasi wisata prioritas yang sedang diperjuangkan pemerintah Joko Widodo sebagai usaha pemulihan pariwisata Indonesia.
"Langkah pertana, saya anggap segera dan penting bagi pemegang otoritas keamanan untuk menggandeng kemenparekraf, untuk meningkatkan rasa aman di destinasi wisata. Selebihnya melibatkan unsur masyarakat dari kalangan terbawah sampai ke jajaran paling atas. Kita gak boleh kecolongan lagi oleh aksi teror sekecil apapun," tegas Taufan Rahmadi.
Figur yang diberi label pakar pariwisata oleh kemenparekraf Sandiaga Uno ini sangat mengapresiasi langkah aparat kepolisian dalam menumpas jaringan terorisme di tanah air selama ini.
"Puluhan teroris bahkan berhasil diciiduk di sejumlah wilayah sebelum melancarkan aksinya," kata Taufan.
Kemampuan aparat kepoliisian dalam hal teknologi juga cukup mumpuni untuk mengantisipasi keamanan secara menyeluruh. Namun, melibatkan unsur tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat juga dinilai Taufan Rahmadi sangat penting.
Baca Juga:
Ubud dan Dua Destinasi Wisata Lainnya di Bali Mulai Terima Turis Asing 17 Agustus 2021
Sementara itu, pelaku pariwisata, Kusmayadi, mengamini pemikiran Taufan Rahmadi sebagai langkah kongkrit menangani pemulihan ekonomi dan pariwisata secara nasional.
"Pandemi COVID -19 yang tak ada ujungnya ini semakin membuat kami berpikir bagaimana pentingnya menjaga dunia pariwisata. Masa pandemi belum pulih, dunia kerja kami dunia pariwisata kembali dihantam isu terorisme," ungkap dia. (Pon)