BAHAGIA adalah hal yang diinginkan oleh semua orang. Tentu saja sesekali akan ada kesedihan yang menjadi bumbu kehidupan. Siklus merasa sedih dan senang adalah hal yang wajar dialami oleh setiap orang.
Meski begitu, banyak orang yang merasa tidak puas. Mereka selalu berusaha mencari kebahagiaan yang bertahan lama dan mencoba menjauhi hal yang membuatnya sedih atau kecewa. Tidak ada yang salah dengan ini.
Baca Juga:

Namun, mengacu dari laman Psychology Today, orang yang terlalu mengejar kebahagiaan adalah yang justru rentan stres dan berujung pada depresi. Sebab, mereka terus mencari sesuatu yang 'sempurna' dan bisa terus-terusan membahagiakan dirinya. Ketika hal yang dianggap bisa membahagiakan tadi tidak tercapai, biasanya akan muncul rasa tidak puas, kepercayaan diri yang rendah, dan rasa kegagalan.
Salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan cara berpikir di luar kebiasaan. Ketika seseorang ditanya tentang apa yang membuat mereka bahagia, jawabannya pasti kekayaan, kehidupan sosial yang baik, percintaan yang mulus, serta kesehatan. Tentu ini tidak salah. Namun, coba cari hal-hal yang lebih sederhana tapi jarang terpikirkan.
Mengejar kebahagiaan dari hal-hal besar berpotensi mengalami banyak kegagalan selama prosesnya. Padahal memang manusia tidak bisa selalu berhasil dan merasa senang sepanjang waktu. Jadi mulailah merasa bahagia serta puas dari hal-hal kecil.
Baca Juga:

Selain itu, ada indikator sederhana yang bisa membantumu. Indikator ini akan memberikanmu jawaban, apakah proses mengejar kebahagiaan yang selama ini kamu lakukan telah membuatmu merasa stres. Indikator ini terdiri dari tiga pertanyaan.
1. Apakah kamu mampu untuk merasakan emosi negatif ketika hal buruk terjadi?
2. Apakah kamu mampu untuk merasakan emosi positif ketika hal baik terjadi?
3. Apakah kamu sering menghabiskan waktu dengan berada di tengah-tengah, antara perasaan senang dan sedih?
Cobalah untuk menjawab tiga pertanyaan mudah itu. Jika kamu merasa kesulitan untuk menjawab "iya", ini dapat berarti kamu merasa tertekan atau stres ketika mencoba mengejar kebahagiaan. Maka dari itu, setiap orang harus memiliki kemampuan untuk merasa bahagia dari hal-hal kecil nan sederhana. (mcl)
Baca Juga: