Terjaring OTT KPK, Laporan Harta Terakhir Bowo Rp10,4 Miliar

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 28 Maret 2019
Terjaring OTT KPK, Laporan Harta Terakhir Bowo Rp10,4 Miliar
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto: kpk.go.id

MerahPutih.com - KPK memastikan Bowo Sidik Pangarso anggota DPR RI dari Fraksi Golkar yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) kemarin. Anggota Komisi VI DPR itu ditangkap bersama tujuh orang lainnya itu ternyata terakhir lapor kekayaan ke KPK telah lewat setahun lalu.

Berdasarkan data dari acch.kpk.go.id yang diintip MerahPutih.com, Kamis (28/3), Bowo terakhir kali melaporkan kekayaannya pada 13 Februari 2018. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) itu tercatat Bowo memiliki kekayaan mencapai Rp10,4 miliar.

Bowo memiliki dua bidang tanah di wilayah Jakarta Selatan dan Kota Semarang, Jawa Tengah. Total nilai aset tanah dan bangunan anggota Badan Anggaran dan Badan Musyawarah DPR itu mencapai Rp10,5 miliar.

Bowo Golkar
nggota Komisi 6 DPR RI, Bowo Sidik Pangarso. (ist)

Politikus Golkar itu juga mempunyai dua unit mobil, Toyota Vellfire dan Toyota Prado senilai Rp750 juta. Bowo juga memegang kas dan setara kas senilai Rp766, 2 juta. Total keseluruhan aset Bowo sekitar Rp12,01 miliar.

Eks Ketua Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro 1957 Provinsi Jawa Tengah itu tercatat memiliki utang sebesar Rp1,5 miliar. Dengan demikian kekayaan bersih Bowo sejumlah Rp10,4 miliar.

Kemarin, KPK melakukan OTT yang berhasil menjaring Bowo bersama tujuh orang lainnya, termasuk petinggi PT Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) dan pejabat PT Pupuk Indonesia. Mereka kini sudah berada di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang ditangkap. KPK bakal menyampaikan secara rinci mengenai OTT ini dalam konferensi pers yang rencananya digelar pada sore ini. (Pon)

#Ott Kpk
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan