KULINER di Asia menyajikan keragaman dengan manfaat kesehatan yang maksimal. Salah satunya adalah teripang. Teripang hidup di dasar laut di seluruh dunia, tetapi populasi terbesar bisa dengan mudah ditemukan di Samudra Pasifik. Bahkan, mereka telah ditangkap dari Samudra Pasifik selama lebih dari 170 tahun.
Kebanyakan teripang menyerupai cacing besar atau ulat dan memiliki tubuh tubular yang lunak. Mereka dikumpulkan oleh penyelam atau dibudidayakan secara komersial. Melansir laman Healthline, teripang adalah sumber makanan dan bahan obat di negara-negara Asia dan Timur Tengah selama berabad-abad.
Baca Juga:

Umumnya teripang diolah dengan cara mengeringkannya, namun tak kurang pula disajikan dalam keadaan segar. Teripang kering, yang dikenal sebagai che-de-meror teripang dimasak menjadi sup, semur, dan tumis. Teripang juga bisa dimakan mentah, diasamkan, atau digoreng.
Teripang memiliki tekstur yang licin dengan rasanya yang hambar dengan begitu dapat mudah dibumbui dengan apapun. Sangat lezat bila digabungkan dengan kol, bligo atau jamur shiitake.
Teripang digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Teripang diyakini memiliki khasiat penyembuhan pada sakit seperti radang sendi, kanker, sering buang air kecil, dan impotensi.
Baca Juga:

Teripang juga dijadikan ekstrak yang menjadi bahan pada pembuatan krim, tincture, minyak, dan kosmetik lainnya, juga dibuat menjadi suplemen.
Sementara beberapa spesies teripang mengandung zat bioaktif dengan potensi farmakologis. Sayangnya belum terbukti secara ilmiah bahwa teripang memberikan manfaat yang lebih populer.
Karena tingginya permintaan, banyak spesies teripang ditangkap secara berlebihan, dan beberapa diantaranya terancam punah di alam liar. Pastikan untuk memilih teripang yang dibudidayakan atau spesies dari perikanan yang dikembangan secara berkelanjutan. (lgi)
Baca Juga: