INSPIRASI busana bisa datang dari mana saja. Misalnya, dari film. Seperti desainer, Sean Sheila yang mengadaptasi film kesukaannya yakni Lord of the Flies ke dalam koleksi anyarnya di Jakarta Fashion Week 2022.
Dalam film Lord of the Flies, sekelompok anak yang terdampar di sebuah pulau tanpa orang dewasa. Anak-anak ini lantas terjebak dalam kesukaran hidup melampaui usia mereka. Dalam film tersebut, pakaian compang-camping dipilih untuk memperkuat citra terdampar dan perjuangan mereka bertahan.
BACA JUGA:
Pakaian compang-camping yang muncul dalam film ini lantas 'disulap' oleh Sean Sheila dalam bentuk cut out yang playful dan tak terduga. Untuk menghilangkan kesan lusuh, ia mendesain pakaian tersebut dengan proporsi dan desain yang lebih rapi dan clean.

Kesan playful namun bold tidak hanya terlihat dari siluet saja tetapi juga palette warna yang dipilih. Pada koleksi kolaborasi Sean Sheila dengan Erha tersebut, mereka memilih pallete warna lime, emerald, hitam, dan putih.
Film yang mengisahkan kehidupan anak-anak yang terdampar di pulau tersebut juga mengusung tema tropikal. Untuk menghidupkan nuansa tropikal dalam koleksinya tersebut, Sean dan Sheila mewujudkan dalam bentuk bordiran bunga di tiap-tiap koleksi dengan berbagai ukuran.

Untuk look yang ditampilkan tersebut, kita bisa melihat bahwa koleksi mereka tampak mengilat. Di awal koleksi tersebut muncul, banyak yang berspekulasi bahwa keduanya memanfaatkan material berupa silk. Namun jika dilihat lebih dekat, tampak material pada koleksinya lebih kaku daripada silk. Lantas terbuat dari apakah material tersebut?
“Kami menggunakan plastik yang didaur ulang dan ditenun menjadi kain,” jelas Sheila selepas show. Penggunaan plastik yang didaur ulang menjadi pakaian memberikan efek mengilat sekaligus memberikan sedikit struktur untuk tiap-tiap piece.
Ini bukanlah kali pertama Sean Sheila menggunakan tekstil dari bahan alami atau plastik daur ulang. Keduanya telah memanfaatkan produk daur ulang sejak lama demi mengurangi limbah fashion. “Sebisa mungkin kami menggunakan bahan-bahan alami, akan tetapi tergantung kebutuhan dan ketersediaan bahan. Sudah lama kami meminimalisasi penggunaan polyester,” sambung Sheila.