FENOMENA kesurupan kerap terjadi di Indonesia. Biasanya, kesurupan dikaitkan dengan hal-hal mistis atau gaib. Namun, ternyata ada arti dalam bahasa kedokteran soal kesurupan.
Fenomena kesurupan sering kali disebut sebagai kerasukan atau kemasukan setan. Banyak dipercaya bahwa seseorang bisa kesurupan lantaran tubuhnya dirasuki dan dikendalikan oleh hal-hal gaib, seperti halnya roh atau hantu.
Baca Juga:
Stigma Negatif dan Mitos Jadi Penghambat Penanganan Kesehatan Mental
Padahal, menurut medis, kesurupan tergolong salah satu jenis gangguan mental yang disebut possession trance disorder.
Seperti yang dikutip dari laman alodokter, possession trance disorder termasuk ke dalam kategori gangguan disosiatif, yakni kategori gangguan mental yang ditandai dengan hilangnya sebagian atau seluruh integrasi akan pikiran, memori, identitas diri, kontrol gerakan tubuh, dan lingkungan sekitar.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), possession trance disoder merupakan gangguan yang terjadi saat seseorang kehilangan identitas pribadi, serta kehilangan kesadaran akan lingkungannya secara sementara.
Umumnya, orang yang mengalami possession trance disorder menunjukan gejala atau tanda-tanda. Antara lain kehilangan kendali atas tindakan yang dilakukannya, Kehilangan kesadaran terhadap lingkungan sekitar, kehilangan memori atau ingatan, kehilangan identitas pribadi, kesulitan berkonsentrasi, kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi, perubahan nada suara, serta perubahan perilaku Keyakinan yang kuat bahwa terjadi perubahan penampilan tubuh
Adapun penyebab dan penanganan possession trance disorder, hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Tapi ada sejumlah faktor yang diduga dapat memengaruhi berkembangnya gangguan mental tersebut.
Faktor tersebut antara lain yaitu genetik dan keturunan, faktor lingkungan dan budaya yang memengaruhi pembentukan watak dan kepribadian seseorang, stres psikososial, seperti kesulitan ekonomi, kematian kerabat dekat, serta konflik agama atau budaya.
Peristiwa traumatis di masa lalu, terutama pada masa anak-anak, misalnya mengalami kekerasan seksual, terlibat dalam perang, atau menyaksikan tindakan bunuh diri.
Kondisi possession trance disorder kerap dikaitkan dengan agama, budaya, dan lingkungan. Karena itu, untuk mendiagnosis kendisi ini dibutuhkan psikolog atau psikiater tak akan sekadar memeriksa psikis dan fisik pasien, tapi latar belakang lingkungan dan budaya di mana pasien dibesarkan.
Baca Juga:
Kenali Empat Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi

Kamu bisa dikatakan mengalami possesion trance disorder, apabila kamu mengalami gejala di atas tanpa disengaja, terjadi di luar praktik keagamaan dan budaya, serta tak dipengaruhi kondisi medis tertentu.
Jadi, apabila kamu benar-benar di didagnosis menderita possession trance disoderder, umumnya kondisi itu ditangani dengan kombinasi psikoterapi dan obat-obatan
Nah, apabila kamu memang benar didiagnosis mengidap possession trance disorder, umumnya kondisi tersebut akan ditangani dengan kombinasi psikoterapi dan konsumsi obat-obatan.
Namun, hingga saat ini, kaitan fenomena kesurupan serta gangguan mental masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Jadi, apabila kamu mengenal seseorang yang menunjukan gejala-gejala possession trance disorder, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan psikolog. (Ryn)
Baca Juga:
Kenali Empat Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi