MAU mudik ke mana pun tetap yang paling utama adalah menerapkan protokol kesehatan, salah satunya mengenakan masker. Menggunakan masker membantu mencegah penularan COVID-19 ketika tidak bisa terhindar dari kerumunan saat mudik Lebaran.
Mengutip laman ANTARA, Senin (25/4), Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Sonny Harry B. Harmadi mengingatkan masyarakat untuk memakai masker yang baik dan benar. Menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan adalah protokol kesehatan yang utama dalam mencegah penyebaran COVID-19. Sayangnya, ada kalanya masyarakat tidak bisa terhindar dari kerumunan seperti saat mudik.
Sonny menyarankan agar masyarakat mengenakan masker dengan tingkat filtrasi tinggi, seperti masker medis atau masker yang memiliki tiga lapisan. Ia juga ingin masyarakat mudik untuk tidak menyepelekan penggunaan masker. "Kalau merasa sangat tidak bisa menjaga jarak, didobel dengan masker kain," kata Sonny.
Baca juga:

Penurunan angka COVID-19 membuat masyarakat merasa aman, terlebih dengan adanya vaksinasi booster. Pemerintah memang gencar memaksimalkan vaksinasi booster agar masyarakat tetap merasa aman. Meski begitu, menurut Sonny, tingkat filtrasi masker medis lebih tinggi dibandingkan masker kain, sehingga tetap merekomendasikan masker medis untuk digunakan selama mudik.
Jika perlu, masyarakat juga bisa memiliki masker dengan tingkat filtrasi tinggi lainnya seperti KN95 dan KN94. Selain menggunakan masker, masyarakat yang ingin mudik diimbau tetap dalam keadaan sehat agar terhindar dari risiko kesehatan memburuk dan kecelakaan. Masyarakat juga kini bisa melakukan skrining secara mandiri untuk mengenali gejala apa saja yang ditemukan pada COVID-19. Jika merasakannya, sebaiknya tunda dulu mudiknya.
Baca juga:
Pria Ledek Pengunjung Mal di Surabaya karena Pakai Masker Diciduk

Skrining mandiri menjadi sangat penting karena COVID-19 baru bisa diketahui melalui tes PCR. Sementara aturan yang berlaku tidak mewajibkan masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin booster untuk melampirkan bukti tes antigen atau PCR ketika mudik dengan kendaraan umum.
Kementerian Perhubungan memperkirakan mudik Lebaran tahun ini paling banyak dilakukan dengan kendaraan pribadi. Dalam survei yang dilakukan, lima moda perjalanan terbanyak, yakni mobil pribadi dengan 22,9 juta orang (26,8 persen), sepeda motor dengan 16,9 juta orang (19,8 persen), bus dengan 14,1 juta orang (18,5 persen), pesawat terbang dengan 8,9 juta orang (10,4 persen), dan kereta api sebanyak 7,6 juta orang (8,9 persen).
Masyarakat juga diminta untuk memahami titik-titik yang berisiko menjadi tempat penularan COVID-19, seperti fasilitas umum. Oleh karena itu, jika kamu mudik dengan fasilitas umum, diharapkan selalu menggunakan masker dan membersihkan tangan. (and)
Baca juga: