TIBA-tiba si kecil menangis kencang. Sampai berguling-guling di lantai, hingga melempar barang. Bunda jangan bingung ketika si kecil begitu. Itu adalah luapan emosinya yang disebut dengan tantrum. Kondisi ini juga normal kok bunda.
Anak berusia 1-4 tahun yang biasanya mengalami hal ini. Si kecil berbuat begitu karena keterbatasan ucapannya. Sehingga luapan emosinya hanya bisa dia ekspresikan melalui perilaku. Seperti menangis, menjerit, meronta, berteriak, menangis, menjerit, hingga menghentakkan kedua kaki dan tangannya ke lantai.
Baca juga:
Melansir Alodokter, tantrum juga menjadi cara anak untuk mendapatkan keinginannya. Misalnya ketika si kecil menginginkan mainan. Dia akan mengamuk. Jika bunda berikan. Di kemudian hari si kecil bisa meminta mainan dengan cara sama.

Cara mengatasi anak tantrum cukup mudah. Pertama yang terpenting, bunda harus bersikap tenang. Jangan panik. Jika si kecil berteriak jangan dibalas dengan teriakan. Bunda harus tetap sabar, jangan paksa si kecil untuk berhenti mengamuk.
Jika bunda bersikap tenang. Tantrum akan mudah diatasi. Sikap yang tenang akan membuat bunda lebih mudah mengatasi si kecil. Karena perlahan si kecil akan merasa lelah dan berhenti emosi. Bunda juga bisa membawa si kecil ke tempat sepi untuk menenangkan emosinya.
Baca juga:
Selain itu, bunda juga bisa menanyakan si kecil mengapa dia bersikap begitu. Apakah karena lapar, ngantuk, atau hal lainnya. Si kecil akan menjawab pertanyaan bunda ketika ditanya dengan cara mengangguk atau menggeleng.

Satu hal lagi yang perlu bunda ingat. Jangan pernah bersikap kasar kepada si kecil dengan memukulnya. Itu malah akan memperparah emosinya. Daripada memukul, bunda lebih baik memeluk si kecil. Berikan juga ciuman, agar si kecil merasa disayang oleh bunda.
Alihkan juga perhatian si kecil ketika mengalami tantrum. Misalnya dengan memberikan mainan kesukaannya. Bisa juga dengan menyuguhkan camilan kesukaannya. Bahkan, bunda juga boleh membacakan cerita yang ia sukai.
Namun, jika si kecil sering mengalami tantrum. Sampai sering menyakiti dirinya. Sebaiknya konsultasikan masalah tantrum anak kepada dokter. (Ikh)
Baca juga: