Temukan Tempe Bata Harga Rp3.000 di Pasar, Sandiaga: Harus Dibeli!

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Jumat, 21 Desember 2018
Temukan Tempe Bata Harga Rp3.000 di Pasar, Sandiaga: Harus Dibeli!
Cawapres Sandiaga Uno membeli tempe bata di Pasar Ponorogo. (Foto: Tim Media Sandiaga)

MerahPutih.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 02 Sandiaga Uno menemukan tempe seperti batu bata saat menyerap aspirasi pedagang Pasar Songgolangit di Jalan Soekarno Hatta, Kabupaten Ponorogo, Jumat (21/12). Sang penjual Ririn hanya tersenyum mendengar candaan calon wakil presiden nomor urut 02 tersebut.

“Tempe berbentuk batu bata ini harus dibeli!” kata Sandi, sapaan akrabnya, sambil mengeluarkan uang seratus ribu rupiah. Senyum Ririn pun kian sumringah saat duet Capres Prabowo Subianto itu menolak uang kembalian. “Buat ibu Ririn saja,” imbuh eks Wagub DKI Jakarta itu.

Ririn menjual tempe sebesar batu bata seharga Rp3.000. Sedangkan tempe yang lebih besar, yang disebut Sandi tempe kibor dijual seharga Rp7.000. Menurut Ririn, harga di pasaran mulai naik. Sebelumnya tempe batu bata dijual seharga Rp2.500, sedangkan yang lebih besar naik seribu rupiah yang sebelumnya hanya Rp6.000.

Sandiaga
Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno saat berinteraksi dengan para pedagang dan warga di Pasar Projosari Harjosari Bawen. Foto: Tim Sandiaga

Sementara itu, Siti Zaitun penjual telur juga mengaku harga telurnya naik. Sebelumnya, Siti menjual seharga Rp 22.000 sekarang Rp 24.000. "Semua harga-harga naik pak, semoga saja nggak terus begini. Setiap natal dan tahun baru pasti naik,” Keluh Siti.

Kepada mereka, Sandi berjanji jika diberi amanat untuk melayani masyarakat Indonesia akan merealisasikan harga-harga kebutuhan pokok di pasar stabil dan terjangkau.

“Tadi pedagang dan pembeli mengeluh harga-harga naik. Tidak hanya telur, tempe, tapi juga ayam dan beras. Salah satu solusinya adalah penyederhanaan rantai distribusi terbuka dan berkeadilan. Sehingga tiap ada hari raya besar semua kebutuhan pokok naik,” tandas dia. (Pon)

#Pilpres 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Bagikan