MerahPutih.com- Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali makin dekat. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden bakal datang ke KTT G20 di Bali, November mendatang.
“Terima kasih atas konfirmasi kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 bulan depan di Bali. Di tengah sulitnya situasi ekonomi global, G20 tidak boleh gagal. Untuk itu, Deklarasi Pemimpin G20 amat penting maknanya sebagai hasil KTT nanti,” ujar Ma'ruf usai menerima Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Kim, di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (11/10).
Baca Juga:
Presidensi G20 Ambil Peran Penjamin Ketersediaan Konektivitas dan Rantai Pasok Global
Terkait hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika, Ma'ruf mencermati bahwa hubungan tersebut semakin mengalami kemajuan di berbagai sektor. Ma'ruf pun berharap, kerja sama ekonomi Indonesia–AS harus terus diperkuat.
“Kemitraan ekonomi AS di Indonesia penting untuk ditingkatkan,” tegas dia.
Ma'ruf berharap agar partisipasi Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) juga menjadi salah satu cara untuk mendukung kerja sama ekonomi.
"Kerja sama yang konkret adalah yang selalu diharapkan Indonesia,” tambahnya.
Dalam mendukung upaya tersebut, Wapres berharap investor AS dapat berkontribusi langsung dalam berbagai program di Indonesia, seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ia mengungkapkan bahwa proses pemidahan Ibu Kota Baru terus berjalan. Pemindahan ibu kota bukan merupakan sesuatu yang mudah.
Baca Juga:
Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan secara cermat, dan dibutuhkan investasi swasta termasuk investasi langsung.
“Saya berharap, para investor AS juga dapat berpatisipasi dalam pembangunan IKN, Khususnya untuk sektor digital serta energi baru dan terbarukan,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Dubes Sung Kim menyatakan, Presiden Biden menantikan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada pertemuan G20 nanti.
Pertemuan tersebut akan membahas berbagai tantangan, terutama terkait ketahanan pangan, energi dan iklim.
“Kami percaya bahwa kerja sama kita tidak hanya memajukan kawasan bilateral, namun juga kawasan regional dan global,” ucapnya.
Sung Kim menyatakan, ia akan mendorong perusahaan-perusahaan AS untuk mencari peluang di Indonesia, termasuk peluang dalam pembangunan IKN. Ia meyakini perusahaan-perusahaan tersebut juga memantau kebutuhan pembangunan IKN.
“Saya setuju, sektor digital, energi baru dan terbarukan sangat menarik untuk dijelajahi,” ujarnya. (Knu)
Baca Juga: