Telegram Tahu Layanannya Digunakan ISIS Sebelum Serangan Paris
MerahPutih Teknologi - Telegram mengumumkan pada Rabu (18/11) bahwa mereka sudah blokir 78 saluran ISIS terkait serangan teror di Paris dan Beirut. Namun ternyata Telegram sudah tahu layanannya digunakan ISIS sebelum serangan Paris terjadi.
Pada bulan September , di acara TechCrunch Dispurt, Pavel Durov selaku pendiri Telegram mengakui bahwa layanannya telah digunakan ISIS, seperti yang dikatakan The Washington Post.
“Saya tidak berpikir kita harus benar-benar mengambil bagian dalam kegiatan ini,” ucap Durov. “Saya tidak berpikir kita juga bersalah atau merasa bersalah tentang hal ini.”
Dalam pernyataannya selama tanya jawab di acara tersebut, Durov sebenarnya menyatakan perasaannya bahwa sebenarnya Durov tidak ingin teknologinya digunakan teroris untuk membunuh ratusan orang.
Komentar Durov selama acara juga tidak menunjukan bahwa dirinya mendukung ISIS. Meski begitu, pernyataannya pada acara TechCrunch Dispurt bertentangan dengan komentarnya pada Rabu lalu, yang terkesan baru mengetahui layanannya digunakan ISIS.
BACA JUGA: