Teknologi Roket Hujan Buatan Indonesia Terdepan di ASEAN
Ilustrasi awan hujan buatan. Foto: NETZ
MerahPutih.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus menyempurnakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menggunakan roket untuk mengupayakan hujan buatan.
"Efektivitas untuk menyentuh awan akan lebih bagus lagi kalau misalnya pakai roket. Kalau (dengan) pesawat kan terkadang tidak efektif karena pasti ada batas terbangnya," kata Kepala BPPT Unggul Priyanto, usai membuka gathering Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca di BPPT, Jakarta, Selasa (15/5).
Menurut Unggul, teknologi roket untuk membuat hujan buatan memang bisa ditembakkan dari pesawat atau dari darat. Namun, lanjut dia, lebih baik roket ditembakan dari pesawat agar lebih tepat sasaran. "Saya kira ini akan lebih signifikan hasilnya," tegas dia.
Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi mengatakan pengembangan teknologi serupa TMC di negara lain di Asia Tenggara belum ada, hanya Indonesia yang sudah aktif menggunakannya.
"Saya tanya ke negara lain tidak ada. Hanya Indonesia saja yang punya, bahkan sudah dalam bentuk operasi kerja udara lengkap terstruktur dan lengkap," ujar Dody, dilansir Antara.
Sejauh ini, di Indonesia, TMC memang baru dimanfaatkan untuk mencegah munculnya asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun, menurut dia, teknologi ini akan semakin dibutuhkan untuk mendukung sektor lainnya seperti pertanian, energi, mitigasi kebencanaan metrohidrologi seiring dengan meningkatnya perubahan iklim.
Investasi Masa Depan
Menurut Dody, masyarakat di Indonesia kini semakin mengetahui manfaat teknologi ini. Terbukti setiap tahun Pemerintah Daerah (Pemda) di provinsi-provinsi rawat karhutla selalu meminta satu paket mitigasi dengan pesawat dan TMC.
Bahkan, Dody memaparkan ada pula permintaan penggunaan teknologi ini untuk keperluan keberlangsungan sebuah perhelatan besar, bukan untuk mitigasi bencana. Jadi, kata dia, investasi BNPB agar BPPT terus mengembangkan atau berinovasi TMC ini sudah tepat
Apalagi, lanjut Dody, dengan semakin besarnya dampak perubahan iklim, kemampuan TMC memang perlu dinaikkan melalui kegiatan riset dan pengembangan. "Mudah-mudahan kita bisa promosikan teknologi ini ke negara-negara ASEAN. Ini bentuk investasi sekaligus untuk kemanusiaan," tandas dia. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
OPPO Reno 15 Series Rilis 17 November 2025, Bawa 3 Kamera Samsung HP5 200MP!
Samsung Galaxy S26 Ultra Bikin Kecewa! Cuma Tambah Lensa Telefoto 3x
OPPO Find X9 Series Resmi Rilis di Indonesia, Berikut Spesifikasi dan Harganya!
Xiaomi 17 Ultra Raih Sertifikasi 3C, Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Ringan hingga Sedang, Kamis, 6 November 2025, Lainnya Dapat Disertai Angin Kencang dan Petir
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Diguyur Hujan Kamis, 6 November 2025 Siang Hari
Langit Banten Bakal Ditaburi Garam Biar Jakarta Tidak Dilanda Hujan Ekstrem
Vivo X300 Ultra Jadi HP Pertama yang Pakai Kamera Ganda 200MP, ini Spesifikasi Lengkapnya
Prakiraan BMKG: Mayoritas Kota Besar di Indonesia Diguyur Hujan Rabu, 5 November, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir
Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat