MIXED reality diyakini akan terwujud dalam beberapa tahun atau setidaknya satu dekade dari sekarang. Hal itu diungkapkan oleh perusahaan teknologi asal AS, Meta, kepada para ahli iklan dalam sebuah pertemuan virtual dan menjadi pertemuan perdana membahas potensi dan pengembangan Metaverse di masa depan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (19/2).
Mixed reality memungkinkan seseorang mengalami pengalaman kehidupan yang tercampur antara dunia nyata dan dunia virtual. Sebagai contoh saat seseorang terhubung dengan realitas campuran, ia bisa memukul karakter video gim di dunia virtual menggunakan pemukul bola di dunia nyata.
Baca juga:
Dengan prediksi tersebut, Meta mengajak para ahli iklan bisa ikut bereksperimen di dunia virtualnya dan memanfaatkan augmented reality yang saat ini sudah cukup pesat berkembang.

Meski tak menampilkan secara detil fotmat iklan jenis apa yang bisa ditampilkan di metaverse, Meta tetap yakin dunia iklan bisa berkembang pesat di ekosistem dunia baru yang tercampur antara teknologi dan kenyataan.
Saat ini para ahli iklan dikabarkan masih mencari-cari keuntungan dan efektivitas metode tersebut mengingat saat ini metaverse masih belum memiliki kejelasan.
Baca juga:
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan teknologi yang menunjukkan ambisinya mengembangkan dunia virtual dan dunia nyata bisa berjalan beriringan.

Beberapa perangkat untuk masuk ke mixed reality sudah mulai dikenalkan kepada para masyarakat dunia meski belum dijual komersil oleh para perusahaan teknologi. Contohnya HoloLens 2 Microsoft, yang diperkenalkan pada 2019, dijual seharga USD 3.500 dolar atau sekitar Rp50 juta dan ditujukan untuk penggunaan di tempat kerja.
Lalu pada konferensi tahunan Connect pada bulan Oktober, Meta mengumumkan Project Cambria, headset yang akan menampilkan kemampuan realitas campuran dan mencakup pelacakan wajah dan mata. Headset ini diharapkan akan dirilis tahun 2022. (Yni)
Baca juga:
Perlindungan Dunia Digital Semakin Kuat dengan Distributed Cloud Services