ARUVANA, perusahaan teknologi imersif berbasis Virtual Reality, (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality (MR), hadir di perhelatan Augmented Enterprise Summit (AES) 2022 di San Diego, AS. Kesempatan ini dimanfaatkan untuk menjalin kemitraan dengan perusahaan berskala global.
"Sejauh ini beberapa perusahaan dari Amerika Serikat, Tiongkok, dan Korea telah menyatakan minatnya untuk mengadaptasi teknologi metaverse yang kami kembangkan bagi multiindustri. Semakin banyak diadaptasi oleh perusahaan baik lokal maupun global sebagai solusi teknologi terdepan," kata CEO Aruvana, Indra Haryadi, melalui siaran pers yang diperoleh Merahputih.com.
Indra menambahkan, minat yang ditunjukkan perusahaan luar negeri tersebut menjadi salah satu indikator teknologi metaverse yang dikembangkannya dapat bersaing di kancah internasional.
Tak hanya itu, kehadiran Aruvana di AES 2022 juga menjadi kesempatan untuk mempelajari dan menjelajahi peluang dan tantangan menggunakan XR untuk selanjutnya dapat menskalakan teknologi AR, VR, MR, XR, dan teknologi terkait lainnya bagi perusahaan.
Baca juga:
"Jakarta Metaverse" Bangkitkan Kolaborasi Lintas Sektor Kreatif

Ini dibuktikan dengan kerja sama dengan Rumah Sakit Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya dalam mengembangkan layanan telekonsultasi kesehatan berbasis metaverse dan mengembangkan kurikulum berbasis metaverse bersama Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain itu, Aruvana turut terlibat dalam pengembangan di bidang VR. Pengembangan ini menampilkan area lebih detail dari berbagai sudut pandang pada rencana pembangunan dan pengembangan wilayah melalui kerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Tangerang.
Ruang lingkup proyek difokuskan pada penerapan kemampuan VR 360 untuk penataan Kawasan Wisata Urban Aquaculture Ketapang. Kawasan ini jadi model pengembangan untuk pertemuan skala internasional Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) 2022.
Baca juga:

"Kami melihat teknologi ini memiliki akar solusi yang kuat terhadap penyelesaian masalah di berbagai bidang. Melihat besarnya potensi metaverse bagi kehidupan masyarakat, Aruvana optimis menargetkan untuk mendominasi 60 persen pasar metaverse di tahun 2032,” lanjut Indra.
Optimisme ini didasari oleh tingkat pertumbuhan dan nilai pasar yang tinggi. Berdasarkan laporan Strategic Market Research, tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan pasar metaverse global di 2030 akan mencapai 38,25 persen dengan nilai proyeksi USD 1,6 triliun (sekira Rp 25.044 triliun).
Asia Pasifik dan Indonesia di dalamnya, termasuk kawasan dengan pertumbuhan metaverse paling cepat seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi dan meluasnya perusahaan rintisan yang mengadopsi teknologi metaverse. (and)
Baca juga: