Teknologi

Teknologi Mengubah 'Leisure' di Tengah Pandemi

annehsannehs - Kamis, 04 Maret 2021
Teknologi Mengubah 'Leisure' di Tengah Pandemi
Mobile Legends. (Foto: ABS-CBN News)

NGE-chill sambil duduk cantik dan mendengarkan live-music di bar menjadi salah satu kegiatan rutin dari si A. Mulai dari reuni SD, SMP, SMA, birthday party, farewell party, sampai guna memperluas koneksi, rasanya setiap minggu selalu ada occasion bagi si A dan teman-teman untuk membuka botol bersama, baik beer maupun liqour.

Ya, si A bisa dibilang sebagai cerminan AGJS (Anak Gaul Jakarta Selatan) sejati. Hobinya bersosialisasi, bahkan bisa dua kali dalam seminggu. Ia pun sering menghabiskan me time di coffee shop sambil santai-santai bekerja. Melepas penat? olahraga di gym pun menjadi jawabannya. Rasanya, tidak ada hari tanpa keluar rumah bagi si A dalam seminggu.

Apakah kamu orang yang suka party/ Apakah kamu orang kantoran yang suka party? (Foto MP/Shenna)
Apa kamu orang yang suka party/ Apakah kamu orang kantoran yang suka party? (Foto: MP/Shenna)

Sayangnya, takdir berkata lain. Virus Corona mulai masuk ke Indonesia tahun lalu dan semua orang mulai ketakutan untuk bepergian keluar rumah. Karena memiliki orang tua yang sudah berusia 55 tahun ke atas, si A pun sadar diri dan menjadi super parno terhadap virus mematikan asal Tiongkok ini.

Baca juga:

Bisa Haid Sampai Pingsan, Tetapkah Perempuan Ini Ambil Cuti walau Berpotensi Unpaid?

Pandemi pun membuat si A tidak bisa menikmati leisure seperti sedia kala. Semua protokol kesehatan selalu diterapkan dengan baik. Enggak pernah keluar rumah sama sekali, belanja semuanya online, paket yang dikirimkan ke rumah selalu dibanjiri disinfektan, kualitas alat kesehatan yang paling mahal dan mumpuni, dan bekerja selalu dari rumah. Bahkan, membuang sampah ke depan rumah harus menggunakan pakaian khusus dan langsung membersihkan diri.

Terlepas dari seberapa ketat protokol kesehatan yang dilakukan, takdir berkata lain. Satu keluarga A naasnya harus terkena COVID-19. Kala itu, jumlah kasus COVID-19 masih sedikit di Indonesia sehingga kondisi mental dari keluarga si A pun semakin terpuruk.

Virus corona sangat mudah ditularkan (Foto: Pixabay/Freakwave)
Virus corona sangat mudah ditularkan. (Foto: Pixabay/Freakwave)

Selain masalah kesehatan fisik dan mental, pengeluarannya pun tidak sedikit. Keluarga si A yang terdiri dari empat orang pun harus rutin melakukan PCR. Belum lagi membahas soal pengeluaran untuk vitamin dan berbagai nutrisi lainnya.

Kabar buruk pun terus berdatangan. Ketika mereka sembuh, empat sanak saudara dan keluarganya terkena COVID-19. Omanya yang sudah mendekati usia 90 tahun pun terkena Coronavirus dan meninggal dunia. Selama mengurus pemakaman, ayahnya pun harus terkena COVID-19.

Baca juga:

Vaksin COVID-19 Pertama Buatan Moderna Telah Memberikan Hasil yang Menjanjikan

Segala tragedi yang menimpa A pun membuatnya tidak bisa lagi bersenang-senang. Apalagi mengingat definisi leisure versi dirinya yang melibatkan keluar rumah dan bersosialisasi dengan teman-teman.

Akhirnya, kini leisure si A berubah. Kini ia di rumah hanya main mobile legends dan nonton Netflix setiap hari. Bahkan, ia bisa menghabiskan waktu sampai delapan jam hanya untuk bermain mobile legends setiap harinya.

Ponsel pun seolah selalu menempel di tangan, terutama dalam posisi yang dimiringkan. Bahkan, dalam posisi makan pun si A masih menatap layar HP untuk menonton Netflix.

Mobile Legends. (Foto ABS-CBN News)
Menghabiskan waktu dengan main Mobile Legends. (Foto: ABS-CBN News)

Perubahan kebiasaan ini pun tidak hanya terjadi kepada si A. Rasanya, teknologi telah mengambil peran besar dalam perubahan leisure seseorang semenjak pandemi. Kita menjadi lebih terpaku dan addicted dengan ponsel dan internet. Ini disebabkan karena hanya "media baru" ini-lah yang bisa menjadi pelarian yang aman dalam mencari kesenangan di situasi sekarang.

"Stuck di rumah tidak menghentikan orang untuk bermain game di ponsel mereka," ungkap SensorTower mobile insights strategist Craig Chapple kepada ABC CBN News. Chapple mengatakan bahwa saat ini, permainan mobile tidak pernah lebih populer dari sekarang.

Bermain game ponsel hanya membutuhkan waktu yang sebentar tiap babak, sehingga praktis untuk dilakukan kapanpun dan dimanapun. Berbeda dengan game konsol yang bisa berlangsung selama berjam-jam.

Baca juga:

"Pagi Kerja, Malam Party" Starter Pack

Memang, bermain game mampu memanipulasi pengungkit psikologis dan mampu memberikan penghargaan secara emosional kepada para pemain ketika mereka menang. Maka dari itu, banyak orang yang suka kecanduan bermain game. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap adiksi bermain game sebagai gangguan kesehatan mental bernama gaming disorder.

WHO mengkarakteristikkan gaming disorder sebagai gangguan kesehatan yang ditandai dengan gangguan kontrol atas game, prioritas yang meningkat terhadap game ketimbang aktivitas lain, serta berpotensi untuk merugikan kehidupannya.

Meski begitu, game mobile bisa menjadi pelarian yang membuat kita rileks di dunia yang penuh tekanan seperti sekarang.

Mobile Legends. . (Foto- SPIN)
Game mobile bisa jadi pelarian sejenak dari dunia nyata. (Foto: SPIN)

Selain bermain game online, orang-orang juga banyak mencari kesenangan lewat hubungan romantis. Di masa pandemi, penggunaan aplikasi kencan online pun semakin meroket, bahkan bagi mereka yang sudah memiliki pasangan. New York Post menjelaskan 42 persen Amerika Serikat yang sudah berpasangan telah mendaftarkan diri mereka pada aplikasi kencan online sejak virus Corona melanda.

Tinder raih keuntungan besar di tahun 2019 (Foto: fourstateshomepage)
Banyak yang main tinder saat Corona. (Foto: fourstateshomepage)

Bahkan, 52 persen dari mereka yang melakukan karantina bersama pun tetap bermain kencan online secara diam-diam. Lucunya, laman New York Post juga mengatakan bahwa 40 persen dari mereka yang sudah punya pasangan menghubungi mantan kekasihnya via Direct Message Instagram secara diam-diam.

Untuk kamu sendiri, apakah teknologi mempengaruhi perubahan leisure kamu di tengah pandemi? (shn)

Baca juga:

6 Item #OOTD Wajib Mahasiswa Sosialita

#Teknologi #COVID-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Bagikan