MerahPutih.com - Tercatat 508 kecelakaan yang melibatkan bus Transportasi Jakarta (TransJakarta) pada tahun 2021. Belum lagi kecelakaan terjadi selama tahun 2022 ini.
Anggota Komisi C DPRD Jakarta Khoirudin menilai, perlu ada upaya serius dari PT Transjakarta dalam mitigasi kecelakaan tersebut. Sehingga masyarakat bisa dengan nyaman menggunakan transportasi umum milik Pemprov DKI ini.
Baca Juga:
Mantan Dirut TransJakarta Pernah Gelapkan Uang Miliaran Rupiah
Khoirudin menduga, meroketnya angka kecelakaan tersebut diakibatkan minimnya pembinaan dari PT Transjakarta kepada operator mitra.
"Jangan-jangan tingginya angka kecelakaan karena kurangnya pembinaan akibat kurangnya anggaran. Maka kita ingin porsi anggaran signifikan agar tingkat kecelakaannya bisa turun minimal 50 persen," ujarnya di gedung DPRD DKI, Kamis (19/5).
Kader PKS ini juga meminta PT Transjakarta mengelola manajemen transportasi secara profesional dengan inspeksi rutin sesuai standar operasional terhadap armada bus dan pramudi.
"Kami ingin TJ lebih profesional sehingga bisa maksimal melayani kebutuhan masyarakat dalam perpindahan perjalanan. Mestinya TJ melakukan kontrol yang ketat sehingga angka kecelakaan tidak begitu tinggi lagi," katanya.
Sementara itu, Direktur PT Transportasi Jakarta Mochammad Yana Aditya menuturkan, memang ada rencana kenaikan anggaran untuk pembinaan operator, dari Rp 1,4 triliun di tahun 2022 menjadi Rp 3,1 triliun di tahun 2023.
Baca Juga:
Jadi Komut TransJakarta, Sudirman Said Punya Harta Rp 4,6 Miliar
"Kami dari TransJakarta menganggarkan pembinaan operator untuk 2022 sebesar 63 persen dari total PSO yang diberikan dari Rp 2 triliun. Lalu rencana untuk 2023 beban pembinaan operator sebesar 73 persen dari total pengajuan PSO kita yakni sebesar Rp 3,1 triliun," katanya.
Adapun anggaran tersebut digunakan untuk mengoptimalkan program fit to work, perbaikan tempat istirahat dan pelatihan untuk para pengemudi.
"Detail di lapangan, ada check-in kesiapan pengemudi tiap hari. Kedua penyiapan tempat istirahat pengemudi, agar semakin fit. Ketiga pelatihan pengemudi, karena masih banyak pengemudi yang memiliki keterampilan yang khusus untuk mengemudi dalam jalur," ujarnya. (Asp)
Baca Juga:
Sudirman Said Ditunjuk Jadi Komisaris Utama TransJakarta