BAGI yang memiliki sensitifitas terhadap efek kafein, teh bisa menjadi alternatif. Hal ini diutarakan oleh pakar gizi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Dinar Farrasia Hafizhah, S.Gz, MKM.
"Seduhan teh umumnya mengandung kafein yang lebih rendah, tapi menawarkan efek menenangkan dari l-theanine," ujar dia dalam siaran pers RSUI, seperti dilansir Antara, Kamis (24/2).
Baca juga:
Kafein merupakan zat stimulan alami yang membantu seseorang lebih terjaga, meningkatkan performa fisik dan memecah rasa lelah. kafein juga sering dikaitkan dengan manfaat kesehatan jika dikonsumsi secara wajar.
“Asupan harian kafein yang aman yakni 400 mg per hari atau 4 cangkir per hari," kata Dinar.

Kandungan kafein pada kopi dan teh bervariasi tergantung jenisnya, cara penyeduhan dan penyajian. Namun setiap sajian biasanya mengandung kafein dibawah 400 mg.
Setiap 240 ml kopi atau setara satu cangkir rata-rata mengandung 95 mg kafein. Sementara itu, dalam volume yang sama, teh hitam mengandung 47 mg kafein. Begitu pula dengan kandungan kafein dalam teh hijau yang bisa berkisar 20–45 mg untuk sajian yang sama," papar Dinar.
Baca juga:
Meski demikian, dari segi kadar kafeinnya, kopi yang telah diseduh cenderung memiliki kafein lebih tinggi dibandingkan seduhan teh hitam atau hijau. Selain itu kopi tergolong stimulan. Kamu yang sensitif atau tidak terbiasa konsumsi kopi, akan merasa gelisah ataupun cemas saat mengonsumsinya.
Namun, meski kopi dan teh memiliki kadar kafein berbeda dua minuman ini sama-sama tinggi dengan zat antioksidan yang dapat menangkal efek radikal bebas dan berisiko merusak sel dan memicu penyakit kronis.

Kopi dan teh sama-sama mengandung zat-zat antioksidan golongan polifenol. Teh hitam memiliki polifenol seperti teaflavin, tearubigin, dan katekin. Sementara itu, kopi kaya dengan asam klorogenat dan flavonoid.
"Karena keduanya kaya dengan zat antioksidan, kopi atau teh sama menjadi minuman yang menyehatkan asal dikonsumsi dengan sewajarnya," saran Dinar. (Yni)
Baca juga: