Headline

Tarik Ulur Perebutan Posisi Ketua, Begini Komposisi Ideal Pimpinan MPR

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 23 Juli 2019
 Tarik Ulur Perebutan Posisi Ketua, Begini Komposisi Ideal Pimpinan MPR
Politisi PDIP Ahmad Basarah. Foto: MP/Kanugrahan

MerahPutih.Com - Politikus PDIP Ahmad Basarah membeberkan mekanisme pemilihan pimpinan Majelis Permusyawarakatan Rakyat (MPR). Menurutnya, ada paket yang bakal digunakan untuk memilih pimpinan.

"Kalau 1 paket berarti aklamasi. Yang ideal itu karena MPR adalah lembaga majelis, maka yang ideal pemilihan pimpinan MPR harus dilaksanakan dengan cara musyawarah mufakat. Yang artinya cukup 1 paket calon pimpinan MPR yang mencerminkan seluruh perwakilan aspirasi spektrum politik dan DPD dalam proses pilpres kemarin," kata Basarah di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (22/7).

Baca Juga: Tiga Opsi Paket Pimpinan MPR Versi PDI Perjuangan

Basarah melanjutkan, artinya komposisi yang ideal ada unsur dari perwakilan partai politik KIK dan ada juga unsur perwakilan Koalisi adil Makmur. Dan satu lagi dari DPD.

"Nah kalau komprominya utk menghadirkan unsur spektrum politik di pilpres kemarin dalam komposisi 5 orang pimpinan MPR itu, maka kemungkinan besar dalam pemilihan pimpinan MPR itu akan terjadi secara aklamasi yg artinya musyawarah untuk mufakat," jelas Basarah.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah (Foto: antaranews)

Namun jika komposisi ideal itu tidak terwujud, maka terpaksa kemungkinan akan terjadi 2 paket.

'Yang artinya kemungkinan terjadi pemilihan paket pimpinan MPR di sidang paripurna (voting),"ungkap Wakil Ketus MPR petahana ini.

Basarah berujar, yang dibutuhkan MPR saat ini adalah sosok ketua MPR yang bisa memastikan agenda 5 tahun ke depan, terutama menyangkut agenda strategis, bisa dilaksanakan.

Misalnya rencana amandemen terbatas UUD 1945 khusus untuk memberi kembali wewenang MPR menetapkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

Agenda kedua, menjadikan MPR sebagai lembaga tertinggi negara agar dapat memandu lembaga lain mencapai tujuan negara bersama.

Ketiga, agenda MPR untuk menjadi mitra kerja pemerintah.

"Yang mana tugas sosialisasi dan pembangunan ideologi bangsa itu tidak bs dilakukan oleh satu cabang kekuasaan saja, antara oleh Bada Pembinaan Ideologi Pancasila saja atau MPR saja. Kedua lembaga harus dipastikan bs bersinergi bekerja sama agar ada kesamaan persepsi," ungkap Basarah.

Baca Juga: Tanggapi Gerindra, Politisi Golkar: Logisnya Kami Duduki Kursi Ketua MPR

MPR, lanjut Basarah, harus dipastikan bisa bekerja sama dan bersinergi dalam rangka melaksanakan tugas itu sehingga terjadi kesamaan persepsi, kesamaan agenda.

"Sehingga output dan outcomenya bisa terukir sehingga yang terpenting adalah memastikan MPR lima tahun ke depan," imbuh dia.

Basarah memastikan, sikap PDI Perjuangan lebih fokus pada memastikan agenda MPR lima tahun ke depan.

"Itu prioritas kami. Oleh karena itu, kami akan melihat perkembangan sepanjang calon pimpinan MPR baik ketua maupun wakil ketua MPR yang diusulkan oleh partai politik lain baik yang terdapat dari unsur partai koalisi Indonesia kerja maupun di luar koalisi Indonesia," pungkas dia.(Knu)

Baca Juga: Loloskan Cak Imin Jadi Ketua MPR, PKB Klaim Sudah Jalin Komunikasi dengan Partai Koalisi

#Ahmad Basarah #Ketua MPR #PDI Perjuangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan